Warga, Sampah dan Harapan:Cerita dari Pinggiran Kota

Kota Kediri, Jawa Timur . Kini, di ujung selatan Kota Kediri, tepatnya di Kelurahan Rejomulyo yang berdiri kokoh disebuah tempat yang memegang peran penting dalam kehidupan ribuan warga Kota Kediri Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Rejomulyo. Meski sering terlupakan dalam percakapan sehari-hari, TPS tersebut menjadi jantung dari sistem pengelolaan sampah kota yang kini sedang berada di titik kritis dan sering diabaikan oleh masyarakat sekitar.

Setiap hari kini hingga 3-4 kali angkutan bak sampahper kendaraan, dengan total kendaraan 4-5, sekitar 140 hingga 173 ton sampah dari rumah tangga, pasar, dan kawasan komersial di Kota Kediri mengalir ke tempat tersebut dengan mayoritas sampah plastik seperti bekas plastik makan, sabung pakian dan lain sebagainya.

Gunungan sampah yang kini mengisi lahan yang sudah tak lagi lapang, petugas dituntut untuk langsung memilah sampah pada hari yang sama ketika sampah tiba di TPS guna untuk meminimalisir bau menyengat dan lalu-lalang truk pengangkut menjadi pemandangan rutin. Namun, di balik semua itu, tersimpan dinamika dan cerita perjuangan menjaga kota tetap bersih.

Salah satu persoalan utama adalah tidak semua sampah yang masuk bisa langsung diolah dan harus dipilah untuk mengurangi TPA. Kurangnya fasilitas pemilahan dan pengolahan menyebabkan banyaknya residu sampah organik dan plastik tercampur, mempercepat penumpukan.