Mohon tunggu...
hafid ahmad
hafid ahmad Mohon Tunggu... -

penjelajah sejati

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ini Lho Sejarah Terbentuknya ISIS yang Kejam Itu

9 Maret 2015   13:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:57 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14258834071670665473

[caption id="attachment_372141" align="aligncenter" width="484" caption="youngcon.com"][/caption]

Oke, hampir setiap hari saya mendengar, melihat, dan membaca berita mengenai ISIS. Awalnya saya menganggap ISIS tak ubahnya kelompok teroris lainnya, namun ternyata jauh lebih kejam (berdasarkan berita penyiksaan, pemenggalan, dan pembakaran yang dilakukan olehnya). Anyway, siapa sih ISIS itu sebenarnya?

Googling-lah saya untuk mencari tahu apa itu ISIS, dan ternyata cukup banyak artikel yang membahasnya. Menurut Huffington Post, ISIS itu merupakan kepanjangan dari Islamic State of Iraq and Syria (Negara Islam Irak dan Suriah). Konon kabarnya, ISIS merupakan perpanjangan aksi dari para mujahid (pelaku teror) di Irak pasca invasi Amerika Serikat (AS) di tahun 2003 silam.

Disebutkan bahwa mujahid ini dulunya adalah kumpulan warga Irak yang berjuang untuk membebaskan diri dari cengkeraman AS. Para pejuang ini berbentuk kelompok-kelompok kecil yang bernaung dalam satu paguyuban besar yang dipimpin oleh Abu Mushab Al Zarqawi, seorang ulama yang cukup disegani di sana. Kelompok pejuang Irak ini terus bertempur habis-habisan dengan pasukan AS dan sekutu hingga berkali-kali ganti pimpinan karena tewas di medan perang. Hingga akhirnya kemudian dipimpin oleh Abu Bakar Al Baghdady, sosok yang kini dikenal sebagai pimpinan ISIS.

Sebelum ISIS benar-benar terbentuk, para mujahid Irak yang menjadi cikal bakalnya, sempat membantu pejuang Suriah dalam krisis pemerintah Presiden Bashar Assad. Mereka membentuk Jabhat An Nusrah (JN) yang merupakan kelompok pejuang Suriah terbesar. Kelompok ini berhasil membebaskan banyak wilayah Suriah dari (konon) kekejaman pemerintahan Bashar Assad.

Pembebasan banyak wilayah di Suriah ini kemudian mengilhami Baghdady untuk membubarkan JN dan menjadikannya Daulah Islam Irak dan Syam (nama lain Suriah), di mana kemudian dikenal sebagai ISIS. Baghdady beranggapan bahwa wilayah-wilayah yang dibebaskan tersebut mendapat kehidupan baru yang lebih baik di bawah naungan syariat Islam. Hal ini kemudian menjadi pembenaran ISIS untuk mengikrarkan tujuan membentuk khilafah dunia.

Namun sayang, ISIS justru bersikap jumawa dengan bertindak sepihak dalam aksi pembebasan kota-kota di Suriah dan Irak. Mereka tidak tanggung-tanggung dalam melakukan aksi kejam demi memuluskan cita-citanya. Keegoisan ISIS kemudian memicu konflik dengan pejuang murni Suriah dan Irak yang menganggapnya telah keluar jalur. Bahkan ulama-ulama netral di sana sempat membantu mendamaikan dengan membentuk Mahkamah Syariah, namun gagal menemui titik temu.

Bahkan Al Qaeda yang dikenal sebagai jaringan teroris terbesar di dunia sampai dibuat pusing olehnya. Kelompok teroris pimpinan Osama bin Laden itu sempat berkali-kali meminta ISIS untuk kembali ke Irak dan hanya mengakui JN sebagai cabang resminya di Suriah. ISIS menolaknya mentah-mentah dan justru menuduh Al Qaeda dan para ulama yang terkait adalah pendukung perjanjian Sykes-Picot, yakni perjanjian rahasia antara Kerajaan Inggris, Perancis, dan Rusia mengenai kendali Asia Barat (Timur Tengah) pasca jatuhnya Kesultanan Turki Ottoman di Perang Dunia I.

Alhasil, para ulama dan kelompok ekstremis lain kemudian mencap ISIS sebagai penganut khawarij, yakni konsep pengkafiran orang-orang di luar paham yang dianut oleh kelompok tertentu. Salah satu bukti yang menguatkan tuduhan ISIS sebagai penganut khawarij adalah tindakannya yang mudah mengkafirkan pihak lain tanpa pandang bulu. Bagi ISIS, menghalalkan darah pihak-pihak yang kontra dengannya adalah hal yang benar, sekalipun lawannya adalah Muslim. Tidak heran mengapa ISIS mudah sekali menghukum mati orang-orang di luar kelompoknya.

See how cruel ISIS is, jangan sampai kita terpengaruh olehnya. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, maka kita harus bersama-sama menjunjung Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pancasila. Tolak ISIS di Indonesia!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun