Mohon tunggu...
Haendy B
Haendy B Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger, Football Anthutsias

mengamati dan menulis walau bukan seorang yang "ahli" | Footballism

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Yamaha, Change The Road

31 Januari 2012   17:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:13 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1328030898295655541

Persaingan ketat antar produsen memang akan menghasilkan sisi baik, karena para produsen tersebut akan berinovasi tentang kelebihan produknya, tak terkecuali para produsen motor yang sebagian besar memang berasal dari Jepang. Sepeda Motor sendiri seperti menjadi kebutuhan prima bagi masyarakat yang tak mau susah dengan bermacam kemacetan di jalan. Banyak produsen motor mengeluarkan varian untuk memanjakan konsumen yang umumnya masyarakat menengah dan juga usia muda. Seperti cara untuk mendapatkan motor pun kini makin mudah setelah adanya sistem kredit yang menjangkau masyarakat lebih jauh lagi dari segi pendapatan. Mulai dari uang muka Rp 1.000.000, Rp 500.000 bahkan tanpa uang muka pun ada untuk "memanjakan" konsumen. [caption id="attachment_167555" align="aligncenter" width="300" caption="Kemacetan Ibukota"][/caption] Tapi dengan membanjirnya motor di jalanan Indonesia membawa permasalahan baru, dengan sistem "satu orang satu kendaraan" maka dapat dipastikan kemacetan yang sudah terjadi makin menjadi-jadi, makin ruwet, mumet serta memenatkan. Belum lagi asap-asap kendaraan yang memenuhi ruangan setiap daerah terutama Jakarta,membuat  makin "lengkap" lah Ibukota, Panas jika kemarau, Banjir jika hujan dan Macet setiap jam. Jumlah kendaraan yang melimpah juga menyumbang efek global warming yang memang sudah ada sejak lama. Sistem Lama Aturan dari sistem yang disebut motor adalah fungsi karburator yang menyuplai bensin dan mencampurnya dengan udara (dalam hal ini oksigen) untuk proses pembakaran didalam silinder, didalam silinder inilah terjadi pembakaran yaitu pengembangan gas panas mengerakkan motor, energi gerak tersebut berasal dari piston yang bergerak turun naik dan terus dibuang melalui knalpot. Karena hal ini karburator menjadi esensi dalam konstruksi motor tersebut. Karburator sendiri ditemukan oleh Karl Benz tahun 1885 dan kemudian berkembang hingga seperti sekarang. Karburator pada dasarnya menggunakn prinsip Bernouli yaitu semakin cepat udara bergerak maka semakin kecil statis tekanan statisnya dan semakin besar tekanan dinamisnya. Tekanan dinamis ini yang dihasilkan oleh karburator melalui bagian-bagiannya seperti Throtle Valve, Jet needle, slow jet, main jet, Float Chamber, float, Air Screw, Stop Screw, Choke dan Air jet yang masing -masing dari bagian tersebut mampu mengatur aliran udara dari tiap jenis kecepatan kendaraan. Namun fungsi karburator sendiri yang memang bersifat manual ternyata menyebabkan beberapa kelemahan seperti seringnya "banjir", yaitu kondisi dimana berlebihannya campuran bahan bakar yang digunakan, berlebihannya ini akan menyebabkan kinerja mesin yang tak optimal, boros, dan tak ramah lingkungan. Untuk itu lahirnya inovasi dari Yamaha yaitu "Fuel Injectiuon" Fuel Injection sendiri "melupakan" fungsi karburator yang mengatur secara manual penggunaan bahan bakar, karena teknologi yang awalnya sudah ditemukan sejak 1922 oleh Robert Bosch yang merancang pompa injeksi untuk mesin diesel putaran tinggi untuk mobil. Walaupun masih memiliki kelemahan semisal pengoperasian saat mesin dalam keadaan dingin. Tapi waktu terus berkembang dan VW memperkenal teknologi injeksi dengan unit pengendali elektronik tahun 1960  pada mobil mewahnya saat itu . Akhirnya teknologi itu sendiri mulai diaplikasi di motor saat Yamaha mulai memperkenalkannya pada tahun 1982 melalui Yamaha XJ750D. Era baru, Era Fuel Injection Teknologi Injection ini seperti tubuh manusia yang dikendalikan melalui pusat yaitu otak, sedangkan bagi teknologi injection ini pusat dari segalanya dikelola oleh alat yang bernama ECU (Elektronic Control Unit) yang didalamnya ditanam sensor-sensor yang mampu menjalankan hal-hal yang berguna bagi motor tersebut dalam proses injeksi bahan bakar. Selain sensor didalam Electronic Control Unit ini terdapat Fuel Pump yang berguna untuk memompa bahan bakar dari tangki kesisitem injeksi, dan juga mengendalikan suhu diruang pembakaran agar lebih stabil sehingga mencapai keidealaan dalam proses pembakaran serta menjamin pemakaian bahan bakar yang jauh lebih irit sekitar 30 %.

Yamaha sedang mengembangkan teknologi terupdatenya di Indonesia, memang bukan yang baru. Tercatat negara seperti Thailand, Vietnam dan Taiwan sudah kedatangan teknologi ini, Fuel Injection atau Yamaha Mixture Fuel Injection atau di indonesiakan menjadi teknologi injeksi bahan bakar akan merambah di Indonesia melalui beberapa produk Yamaha di Indonesia. Salah satu produk Yamaha yang akan diterapkan teknologi Fuel Injection ini adalah Yamaha V-ixion, generasi terbaru dari yamaha V-ixion sebelumnya yang memang sudah berteknologi injeksi bahan bakar, jadi bagi para pengguna Yamaha V-ixion mungkin tidak sabar dengan wajah lama tapi kemampuan baru dari Yamaha V-ixionnya, yang ternyata bukan dari sisi teknologi injeksinya saja tapi ada beberapa fitur baru di motor tersebut yaitu Muffer (knalpot) bergaya racing, serta teknologi forged piston dan diasil cylinder sebagai bagian sistem pembakaran terbaru. Selain motor yang bergaya sporty tersebut, Yamaha juga akan menggunakan mengenalkan teknologi Fuel Injection pada motor bebek jenis Jupiter Z dan juga Yamaha Mio untuk menggapai konsumen Yamaha dari berbagai kalangan. Epilog Ya, Yamaha akan mengubah jalanan ibukota dengan semakin mahalnya harga minyak untuk bahan bakar kendaraan dan semakin "panas"nya bumi yang disebabkan salah satunya oleh gas buang kendaraan. Melalui Fuel Injection Yamaha mengubah jalanan Ibukota dengan semakin iritnya konsumsi bahan bakar dan semakin ramah terhadap lingkungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun