Kewirausahaan bukan sekadar kemampuan berjualan, tetapi juga tentang menanamkan nilai-nilai penting seperti kemandirian, keberanian, kerjasama, dan kreativitas. Melatih jiwa wirausaha sejak dini pada anak adalah investasi jangka panjang yang akan membentuk karakter dan keterampilan hidup mereka. Salah satu contoh nyata yang inspiratif adalah pelaksanaan acara Market Day di SD Khoiru Ummah Rancaekek, Bandung yang juga diikuti oleh siswa-siswi SMP Mutiara Peradaban Ummat (MPU) Rancaekek.
Mengapa Jiwa Wirausaha Penting Ditanamkan Sejak Dini?
Jiwa wirausaha adalah kemampuan untuk melihat peluang, mengambil inisiatif, serta berani mengambil risiko yang diperhitungkan. Anak-anak yang dilatih berwirausaha sejak dini akan terbiasa berpikir kreatif, belajar menyelesaikan masalah, dan berani mengambil keputusan. Lebih dari itu, mereka juga belajar menghargai proses usaha, mengenal nilai uang, serta melatih tanggung jawab. Â
Di era globalisasi yang penuh dengan tantangan, memiliki keterampilan berwirausaha adalah keunggulan tersendiri. Anak-anak dengan jiwa wirausaha cenderung lebih tangguh dalam menghadapi kegagalan, terbuka terhadap perubahan, dan cepat beradaptasi. Mereka tidak hanya menjadi pencari kerja di masa depan, tetapi juga berpotensi menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Â
Market Day di SD Khoiru Ummah Rancaekek: Belajar Langsung dari Pengalaman
SD Khoiru Ummah Rancaekek, Bandung, memberikan contoh nyata bagaimana jiwa kewirausahaan dapat ditanamkan pada anak-anak melalui kegiatan Market Day. Acara ini melibatkan siswa kelas 4, 5, dan 6 SD, serta siswa-siswi SMP Mutiara Peradaban Ummat. Konsepnya sederhana namun sarat makna: para siswa menjadi penjual, sementara pembelinya adalah seluruh siswa SD, SMP, bahkan para orang tua yang turut hadir meramaikan. Â
Yang menarik, sekolah menentukan tema jualan berupa makanan olahan dari singkong. Ini tidak hanya bertujuan untuk melatih wirausaha, tetapi juga mengenalkan anak-anak pada pangan lokal yang sehat sebagai alternatif pengganti beras atau jagung. Anak-anak diajak untuk tidak hanya menjual, tetapi juga memahami proses pembuatan produk, dari bahan mentah hingga siap saji. Â
Persiapan Market Day
Proses persiapan Market Day ini sendiri sudah menjadi ajang pembelajaran yang luar biasa. Para siswa tidak sekadar menerima barang dagangan dari guru atau orang tua. Mereka terlibat langsung dalam pembuatan makanan, bekerja sama dengan teman sekelasnya. Bahkan, ada yang rela menginap di rumah teman demi mempersiapkan dagangan sebaik mungkin. Â
Pengalaman anak saya yang SMP pun menjadi contoh nyata betapa antusiasnya para siswa. Bersama teman-temannya, mereka merencanakan jenis makanan yang akan dijual, membagi tugas, dan berkreasi dengan olahan singkong. Dari sini, anak-anak belajar banyak hal: bagaimana bekerja dalam tim, saling mendukung, membagi tanggung jawab, dan tentu saja, menikmati proses belajar yang menyenangkan di luar kelas. Â
Hari Pelaksanaan: Belajar Berani, Komunikatif, dan Percaya Diri
Market Day dilaksanakan pada hari Rabu, dimulai pukul 10.00 WIB. Antusiasme para siswa luar biasa. Mereka berjejer di stand masing-masing, dengan semangat menawarkan dagangannya kepada para pengunjung. Suasana meriah, penuh canda tawa dan kegembiraan. Anak-anak yang biasanya pemalu, kini tampil percaya diri, berani mempromosikan jualannya, dan belajar menghadapi penolakan dengan sikap positif. Â