Mohon tunggu...
Hadi Hartono
Hadi Hartono Mohon Tunggu... Penulis Lepas, Bisnis digital, Editor naonsia.com dan gerungnews.com

Hadi Hartono was born in Tangerang 55 years ago. He has a Bachelor's degree in Business Management from a private university in Jakarta and a diploma in Financial Management from the Akademi Pimpinan Perusahaan – Ministry of Industry in Jakarta. Hadi Hartono served as Director of PT Naya Indo Nusa from 2014 to 2021. He is currently the Chief Editor of the online media Naonsia.com and also manages his personal blog, hadihartono.com. In the organizational world, Hadi was the Chairman of the DPD of the Indonesian Micro and Small Business Association (Hipmikindo) in Banten Province from 2015 to 2020. He has also been a member of the Indonesian Tourism Operators Association (ASPPI) since 2015. He was a member of the Tangerang Regency DPRD for one term and served two terms in the Banten Provincial DPRD. Hadi has written several books, including Mengelola Minimarket Mandiri, published by Indonesia Cerdas in Yogyakarta, From Zero to Owner, published by Andi in Yogyakarta, and Elon Musk: Kaya Karena Inovasi, published by Mafy Media in Solok City. In addition to print books, he has also written dozens of eBooks on business and personal development. Novelis di KBM.ID atau kbm app https://shorturl.at/FMtOG

Selanjutnya

Tutup

Humor

Tertawa di Tengah Krisis

23 Juni 2025   16:09 Diperbarui: 23 Juni 2025   16:10 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dulu, saya pikir hidup itu serius. Harus rajin, hemat, jujur, takut dosa, dan jangan ngomong jorok di depan orang tua. Tapi ternyata, yang korupsi malah jadi tokoh agama, yang viral justru yang joget setengah telanjang sambil baca puisi motivasi.

Saya mulai curiga, mungkin Tuhan sedang iseng---atau kita ini cuma tokoh dalam sinetron absurd yang ratingnya tinggi karena penonton suka adegan menangis sambil makan mie instan.

Lalu saya sadar, hidup itu kayak stand up comedy... yang ditulis oleh penulis naskah mabuk. Tokohnya ngeluh gak punya uang, tapi tiap hari beli kopi susu 40 ribu. Pemerintah janji 19 juta lapangan kerja, tapi yang banyak justru lowongan jadi buzzer. Dan kita? Kita nonton sambil ngakak, lalu bilang: "Yah, namanya juga hidup."

Di buku ini, saya ajak kamu untuk tertawa. Tapi bukan tawa biasa. Ini tawa yang pahit, getir, bahkan bikin nyesek di dada. Tawa yang lahir dari kesadaran bahwa logika sudah lama dikubur tanpa upacara, dan akal sehat hanya jadi bahan meme di Twitter.

Kalau kamu gampang tersinggung, mungkin kamu masih waras. Tapi kalau kamu ketawa saat membaca tragedi dalam buku ini... selamat! Kamu sudah lulus jadi warga negara komedi.

Karena di negeri ini, mati tertawa bukan lagi kiasan. Itu kenyataan.
Dan kadang, satu-satunya pilihan waras adalah ikut gila. Ala dark.

Catatan: 

Kalo kocak kasih komentar :

Wkkww atau hahaaha atau hehehhe

Klo gak kocak kasih kometar:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun