Viktor Axelsen yang dulu meraih perunggu, meraih medali emas di Olimpiade 2020. Dan, lawannya di final adalah Chen Long, pemain yang mengalahkan dirinya di semifinal Olimpiade 2016.
Di Olimpiade 2020 ini, Anthony Ginting yang tampil perdana di Olimpiade, berhasil meraih medali perunggu.
Kita masih ingat, Ginting yang diharapan bisa tampil di final, ternyata dikalahkan oleh Chen Long di semifinal. Dia lantas memenangi perebutan medali perunggu melawan Kevin Cordon dari Guatemala.
Bila lingkaran mitos di tunggal putra itu terus berlanjut di Olimpiade 2024 mendatang, itu artinya Ginting yang akan giliran meraih medali emas.
Namun, pertanyaan menariknya adalah, apakah kelak lawan yang dia kalahkan adalah Chen Long yang mengalahkannya di Olimpiade tahun ini.
Sementara pemain asal China itu bakal berusia 35 tahun di 2024. Memang, bisa saja dia masih tampil di Olimpiade. Meski, bila melihat betapa cepatnya China memunculkan bibit muda, bukan tidak mungkin China memunculkan tunggal putra baru selain Shu Yuqi.
Tetapi memang itu hanyalah mitos atau mungkin sekadar cocoklogi. Meski, kita tidak menutup mata bahwa itu sudah terbukti di Olimpiade 2016 dan Olimpiade 2020 ini.
Ginting bisa berkaca dari penampilannya di Olimpiade 2020
Namun, dengan kualitas permainan yang ditunjukkan oleh Ginting di Oimpiade 2020, dia memang layak masuk kandidat peraih medali emas di Olimpiade Paris nanti. Apalagi, kelak usianya sudah 26 tahun. Bakal lebih matang.
Andai mitos itu berlanjut, andai Ginting memang meraih medali emas di Olimpiade 2024 di Paris, tentunya itu bukan hanya kebetukan. Tapi, terjadi karena beberapa catatan.
Pertama, Ginting tetap tampil konsisten seperti permainannya saat ini. Bahkan bisa lebih baik.