Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Pemain Unggulan Kompak Mundur, Peluang Indonesia "Panen Gelar" di Spanyol

20 Mei 2021   14:35 Diperbarui: 20 Mei 2021   14:35 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Putri Kusuma Wardani saat menghadapi Ruselli Hartawan pada Simulasi Piala Uber 2020 yang dilangsungkan di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (9/9/2020).Foto: Dok. Badminton Indonesia/Kompas.com


Dalam wawancara dengan badminton.ina jelang keberangkatan ke Spanyol pada akhir pekan kemarin, tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani (18 tahun) mengaku tidak sabar ingin segera tampil di Spain Master 2021.

Ada dua alasan yang membuat tunggal putri harapan baru Indonesia ini antusias bermain di Spanyol. Pertama, ini akan menjadi laga debutnya di turnamen BWF level Super 300.

Alasan kedua, turnamen itu digelar di Huelva yang merupakan kota kelahiran pebulutangkis idolanya, Carolina Marin. Kebetulan Marin diplot sebagai unggulan 1 di turnamen ini.

"Harapannya di sini bisa meraih hasil bagus dan ingin banget bertemu dia (Marin). Syukur-syukur dia bisa nonton langsung pertandingan saya," ujar Putri dikutip dari badminton.ina.

Namun, harapan Putri untuk bisa bertemu idolanya di lapangan, harus kandas. Sebab, Marin memutuskan mundur dari Spain Masters 2021 yang mulai digelar Selasa (18/5) hingga Minggu (23/5).

Tidak ada penjelasan alasan mundurnya peraih medali emas Olimpiade 2016 ini. Namun, sangat mungkin Marin memilih menghemat tenaga demi bisa tampil optimal di Olimpiade tahun ini.

Pemain unggulan mundur, keuntungan bagi wakil Indonesia

Tak hanya Marin, tunggal putri unggulan dua asal Denmark, Line Kjaersfeldt dan pemain Swiss unggulan 7, Sabrina Jacquet juga mundur. Termasuk dua pemain tunggal putri Malaysia, Kisona Selvaduray dan Goh Jin Wei.

Daftar pemain mundur semakin bertambah panjang setelah seluruh pemain India menarik diri dari keikutsertaan di turnamen ini. Di antaranya dua unggulan di tunggal putra, Subhankar Dey (unggulan 4) dan Ajay Jayaram (ungguln 7). Belum lagi beberapa pemain Eropa yang menjadi unggulan di sektor ganda.

Banyaknya pemain yang mundur ini memang membuat greget turnamen Super 300 ini menjadi menurun. Namun, di sisi lain, banyaknya pemain unggulan yang batal tampil, menjadi keuntungan bagi pemain Indonesia.

Sebab, ketika beberapa pemain unggulan mundur, lawan berat jadi berkurang. Sehingga, peluang untuk melaju ke babak penting atau bahkan meraih gelar, semakin terbuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun