Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Renungan Ramadan di Masa Pandemi, Kurangi Mengeluh, Perbanyak Syukur

14 April 2021   23:38 Diperbarui: 14 April 2021   23:49 1877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Refleksi Ramadan di masa pandemi, perbanyak bersyukur, kurangi mengeluh/Foto: bincangsyariah.com

Kini, ketika pemasukan sudah mulai mengalir lancar, sikap bijak dalam pengeluaran itu seharusnya dipertahankan. Bukan malah dilupakan karena merasa situasi keuangan sudah 'aman'.

Bukankah sudah menjadi rahasia umum, ketika puasa yang seharusnya orang bisa lebih berhemat karena tidak makan-minum sejak pagi hingga waktu berbuka, ternyata berlaku sebaliknya. Sebab, setelah Maghrib, banyak orang yang lantas 'balas dendam' dalam melakukan pengeluaran untuk belanja kebutuhan.

Berbagi meski masih pandemi, wujud syukur di bulan Ramadan

Bicara syukur, saya bersyukur dihadiahi pasangan hidup yang punya semangat sama dalam menjalani hidup. Bersama dia, mudah mengatakan "pandemi ini dijalani saja".

Padahal, sebagai 'bukan pekerja kantoran', saya pernah ikut merasakan dampak pandemi ini. Luar biasa dampaknya. Pekerjaan utama sempat tak tentu arah.

Tapi, kami melewatinya dengan santai saja. Malah banyak ketawanya. Nggak stress. Nggak bingung.

Prinsipnya, kami punya pemahaman yang sama dalam memaknai bahagia. Untuk bahagia nggak perlu ribet. Sederhana saja.

Apa yang bisa dilakukan ya dilakukan. Tak lupa, mensyukuri hal-hal kecil yang kami dapat. Semisal anak-anak sehat. Atau ada fee menulis berapapun ya disyukuri. Dinikmati.

Istri pernah menawarkan diri untuk 'membantu'. Padahal, dia sudah cukup lelah dengan urusan belajar daring dua bocah. Saya bilang, cukup dibantu dibanyakin doa saja. Urusan kerja biar saya saja.

Dan memang, Gusti Allah mboten sare. Dia tidak pernah ingkar janji. Banyak syukur, nikmat akan ditambah. Banyak doa, rezeki besar datang tanpa disangka.

Saya pun tak pernah mengira, di masa pandemi ini, 'kran rezeki' mendadak mengalir lebih deras. Bisa jadi, doa-doa istri saya yang jadi perantara terbukanya 'pintu langit'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun