Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

28 Mei dan Nostalgia Kejayaan Tim-tim Italia di Panggung Eropa

28 Mei 2020   19:36 Diperbarui: 28 Mei 2020   19:33 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hari ini, 17 tahun yang lalu, AC Milan bertemu Juventus di final Liga Champions 2003 yang dimainkan di Old Trafford, Manchester. Final yang dimenangi AC Milan itu merupakan kali terakhir dua tim Italia berjumpa di final Liga Champions/Foto: Goal.com

Memang, Juventus sempat bisa dua kali tampil di final di tahun 2015 dan 2017. Namun, mereka pada akhirnya hanya menjadi penonton ketika pemain- pemain Barcelona dan Real Madrid mengangkat piala "bertelinga lebar" di akhir pertandingan.

Lalu, salahkah bernostalgia mengenang kejayaan masa lalu seperti yang dilakukan tim-tim Italia?

Tidak ada yang salah. Dengan mengenang kejayaan masa lalu, akan muncul rasa cinta dan kebanggaan pada klub. Utamanya bagi para fans yang mendukung klubnya.

Bernostalgia mengenang masa lalu juga bagus bagi tim-tim untuk menumbuhkan motivasi baru. Seperti AC Milan yang dalam beberapa tahun terakhir tidak bisa tampil di Liga Champions.

Dengan memposting kepingan kenangan masa lalu, tim sosial medianya Milan tentu berharap agar postingan itu menjadi motivasi bagi pemain-pemain dan pelatih Milan era sekarang. Motivasi untuk mengembalikan Milan ke Liga Champions. Bahkan kembali meraih kejayaan di Eropa.

Tentunya, dalam sepak bola, bernostalgia dan berharap mengembalikan kenangan itu tidak bisa sekadar memposting kenangan masa lalu. Tapi juga didukung komitmen kuat dari pihak klub.


Seperti manajemen klub yang didukung finansial kuat, memperkuat tim dengan mendatangkan pemain-pemain top demi memperbesar peluang juara. Pemain-pemain tersebut juga tampil solid dan mau kerja di lapangan.

Seperti Juventus yang penasaran memburu gelar ketiganya di Liga Champions sejak kali terakhir memenanginya pada tahun 1996 silam. Sejak musim 2018/19 lalu, Juventus mendatangkan Cristiano Ronaldo.

Dengan mendatangkan Ronaldo yang telah empat kali juara bersama Real Madrid, Juventus tentu berharap bisa kembali berjaya di Eropa setelah menunggu 24 tahun. Bisakah terwujud?

Untuk tahu jawabannya, kita masih harus bersabar menunggu apakah Liga Champions 2019/20 yang terhenti karena dampak Covid-19, akan kembali berlanjut. Ataukah ada cerita berbeda.

Pada akhirnya, bukan tidak mungkin tim-tim Italia kelak bisa mengulang kenangan berjaya di Liga Champions. Sebab, sepak bola itu penuh dinamika. Roda berputar di Liga Champions.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun