Nah, di game ketiga, Ni Ketut dan Apriani kembali tampil tenang. Mereka kembali unggul dengan perolehan poin telak, 21-10. Indonesia pun kembali unggul 2-1 atas Vietnam.
Dalam wawancara dengan badmintonindonesia.org, Ni Ketut menyebut komunikasi yang baik menjadi kunci kemenangan mereka di game penentu. Menurutnya, di game kedua ketika poin ketat, mereka sempat kurang komunikasi. "Jadinya kami perbaiki itu dan berhasil," ujar Ni Ketut.
Di pertandingan keempat, giliran Ruselli Hartawan yang bermain. Tunggal putri kelahiran Jakarta berusia 21 tahun ini menghadapi Tran Thi Phuong Thuy. Tentu saja, Ruselli diharapkan bisa memerplihatkan kualitas terbaiknya.
Yang terjadi, meski bermain di pertandingan menentukan, Ruselli ternyata bisa tampil lepas. Di game pertama, dia menang 21-15. Lalu di game kedua, Ruselli tidak membiarkan lawan berkembang. Dia tidak ingin dipaksa bermain rubber game. Dia pun mengakhiri pertandingan dengan dua game saja usai menang 21-10. Â
Dalam wawancara dengan badmintonindonesia.org, Ruselli menyebut bersyukur bisa menyumbangkan poin untuk menentukan kemenangan Indonesia. Menurutnya, secara teknik permainan, lawan sebenarnya tidak terlalu menyulitkan. Namun, dia menyebut harus beradaptasi dengan masalah angin.
"Karena (anginnya) kencang banget. Tapi saya sudah pelajari, mudah-mudahan besok kalau main lagi sudah lebih siap," ujarnya dikutip dari sini.
Besok menghadapi tim putri Singapura di semifinal
Tentu saja, kemenangan atas Vietnam itu patut disyukuri. Meski tidak menang dengan skor mutlak, toh nilainya sama saja. Terpenting, tim putri Indonesia bisa memetik pelajaran dari pertandingan pertama tersebut. Harapannya, mereka bisa tampil lebih baik di semifinal.
Yang jelas, Gregoria Mariska dan kawan-kawan tidak punya masa istirahat lama. Sebab, Senin (2/12) besok, mereka sudah harus turun bermain di pertandingan semifinal. Lawannya adalah tim Singapura.
Hari ini, di pertandingan perempat final yang bersamaan dengan Indonesia melawan Vietnam, tim Singapura memperlihatkan ketangguhan mental mereka untuk tidak mau kalah.