Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Mengenal Evgeniya Kosetskaya, Pemain Rusia Penakluk World No 1 di China Open

18 September 2019   14:45 Diperbarui: 19 September 2019   01:01 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pebulutangkis tunggal putri asal Rusia, Evgeniya Kosetskaya, mengalahkan pemain rangking 1 dunia di putaran pertama China Open 2019/Foto: bwfworldtour.bwfbadminton.com

Apakah kemenangan Kosetskaya tersebut sekadar kebetulan?

Bila menelusuri jejak karier pemain kelahiran 16 Desember 1994 ini, mudah menyebut bahwa kemenangannya atas Yamaguchi bukanlah kebetulan. Selama ini, Kosetskaya memang punya prestasi lumayan oke. Dia kini berada di rangking 33 BWF.

Tahun 2018 lalu, Kosetskaya menjadi finalis Kejuaraan Eropa. Di final, dia kalah dari pemain Spanyol, Carolina Marin. Toh, kekalahan itu bukanlah aib. Justru, hasil itu sudah bagus bagi Kosetskaya. Karena memang, Marin merupakan juara dunia 2018. Dia peebulutangkis terbaik Eropa. Bahkan, salah satu yang terbaik di dunia.

Sementara di level turnamen BWF, pemain dengan postur 176 cm ini sudah meraih satu gelar di tahun ini. Yakni, di turnamen White Nights yang merupakan level BWF International Challenge (di bawah BWf World Tour). Di final yang digelar pada 14 Juli lalu, Kosetskaya mengalahkan pemain Jepang, Yukino Kanai.

Dia juga pernah juara di turnamen BWF Grand Prix Rusia Open 2017 (kini menjadi turnamen BWF World Tour level Super 100). Di final, dia mengalahkan tunggal putri Malaysia, Sonia Cheah.

Kemenangan Kosetskaya atas Yamaguchi juga bukan kebetulan bila merujuk pada perolehan skor ketat. Bila skornya 'aneh' dalam artinya marginnya sangat jauh, mudah menyebut Yamaguchi masih belum bugar dari masalah cedera punggungnya. 

Tapi ini, malah sempat terjadi dua kali adu setting point (perolehan poin sama dimulai skor 20-20 dan pemenang ditentukan bila berselisih dua poin) di game pertama dan di game ketiga.

Bila sudah terjadi setting poin, maka ketenangan, semangat tidak mau menyerah, dan kemampuan mengurangi unforced error alias kesalahan sendiri pada poin kritis, menjadi penentu kemenangan seorang pebulutangkis.

Ketenangan dan semangat berlipat itulah yang kali ini dimiliki oleh Kosetskaya. Di game ketiga yang menentukan, Kosetskaya sebenarnya sudah dalam kondisi koma. Nyaris kalah. Lha wong Yamaguchi sudah unggul 20-17. Satu poin lagi dia lolos ke putaran kedua.

Yang terjadi, Kosetskaya ternyata belum menyerah. Dikutip dari bwfworldtour.bwfbadminton.com, dia lantas mendapatkan tiga poin beruntun untuk menyamakan skor 20-20. Kosetskaya akhirnya menang 24-22. Website bwfworldtour menyebutnya sebagai "the biggest win of her career".

Tunggal putri asal Eropa kini bukan hanya Carolina Marin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun