Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Copa America dan Drama Adu Penalti, Siapa Jadi Korban Lagi?

2 Juli 2019   06:26 Diperbarui: 2 Juli 2019   20:42 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Brasil lolos ke semifinal memenangi adu penalti. Mungkinkah kembali adu penalti saat melawan Argentina/Foto: CBS Sports

Adu penalti adalah salah satu drama paling melankolis yang ada di sepak bola. Penalti adalah salah satu "rahasia Tuhan" di sepak bola. Tidak ada yang tahu bagaimana hasil akhirnya.

Lewat cara sederhana--penendang penalti menendang bola berhadap-hadapan langsung dengan kiper dan tanpa dihalangi "pagar hidup"---siapa saja bisa jadi pahlawan. Dan, dari momen yang ketika permainan normal acapkali dilabeli sebagai "pemberian wasit" ini, siapa saja bisa jadi pecundang.

Siapa saja bisa gagal dalam adu penalti. Tidak peduli dia berstatus pemain bintang. Tanyakan pada Lionel Messi yang gagal dalam adu penalti pada final Copa America 2016 saat Argentina kalah dari Chile. Sepakannya melangit di atas gawang.

Kurang apa Messi? Menjebol gawang adalah 'hobinya'. Jangankan dari jarak 12 meter dan hanya berhadap-hadapan dengan kiper, bikin gol tendangan bebas dari jarak lebih jauh dari itu dan dihalangi 'pagar hidup', sudah bolak-balik ia lakukan di klubnya (Barcelona).

Tetapi memang, adu penalti itu bukan hanya soal kemampuan teknik. Bukan pula sekadar status kebintangan pemain. Tapi juga soal kesiapan mental. Juga keberuntungan. Bahkan mungkin juga soal nasib.

Dan bicara nasib, kiranya Luis Suarez, rekan Messi di Barcelona yang merupakan penyerang andalan Timnas Uruguay, boleh meratap betapa tidak beruntungnya dirinya. 

Ketika Uruguay melawan Peru di perempat final Copa America 2019, Sabtu (29/6) lalu, laga berakhir 0-0. Penentuan pemenang pun ditentukan lewat adu penalti. Uruguay mendapat giliran pertama. Disusul Peru. Luis Suarez maju percaya diri sebagai eksekutor pertama. Yang terjadi, sepakannya bisa ditebak oleh kiper Peru.

Berikutnya, empat eksekutor Uruguay sukses. Begitu juga Peru, lima pemainnya berhasil menjalankan tugas dengan sempurna. Peru pun menang 5-4 dan berhak lolos ke semifinal.Maka, Suarez pun hanya meratap sedih. Ia menangis sesenggukan ketika dibopong rekan setimnya, Diego Godin meninggalkan lapangan.

Sebelumnya, penyerang Brasil, Roberto Firmino juga nyaris menjadi pecundang saat adu penalti melawan Paraguay di perempat final (27/6). Sebagai eksekutor keempat, Firmino gagal. Sepakannya melebar dari gawang. Beruntung, Firmino "diselamatkan" rekan setimnya di Liverpool, Alisson Becker yang bisa menepis sepakan eksekutor pertama Paraguay. Brasil menang 4-3.

Dari total empat laga perempat final Copa America 2019, tiga pertandingan harus ditentukan lewat penalti. Selain dua laga tersebut, satu laga lainnya yang pemenangnya juga ditentuka via adu penalti adalah Chile yang mengalahkan Kolombia 5-4. Hanya laga Argentina melawan Venezuela yang berakhir di waktu normal.

Mungkinkah adu penalti berlanjut di babak semifinal?
Mulai Selasa (2/7) malam nanti waktu Brasil atau Rabu (3/7) pagi waktu Indonesia, Copa America 2019 akan memanggungkan babak semifinal. Tuan rumah Brasil akan menghadapi finalis Copa America 2016, Argentina. Sehari kemudian, juara bertahan Chile akan menghadapi Peru. Mungkinkah dua laga semifinal ini akan kembali berakhir dengan adu penalti?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun