Mohon tunggu...
Mohammad Habil Yusuf
Mohammad Habil Yusuf Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis, Pegiat medsos, Sadar dunia luas, Luaskan pikiranmu

Semakin aku tahu, semakin tidak tahu

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Heigel: "Wartawan Tak Bisa Dibunuh"

20 September 2022   14:08 Diperbarui: 20 September 2022   14:16 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karawang -- Baru baru ini publik di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, digemparkan oleh berita, peristiwa dua orang wartawan diculik; disekap, dipukuli, diintimidasi, dicekoki Miras dan dipaksa minum air kencing. Hanya karena wartawan tersebut menulis sebuah berita.

Bahkan wartawan media lokal tersebut mengaku diancam akan dibunuh, "anakmu akan menjadi Yatim," ancaman yang serius.

Ancaman itu dari sekelompok oknum pejabat, ASN Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, yang kini - saat berita ini ditulis - para oknum pejabat tersebut sudah diketahui identitasnya. Karena kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Karawang dengan nomor laporan STTLP/1749/IX/2022/SPKT.RESKRIM/POLRES KARAWANG/POLDA JAWA BARAT, Senin (19/09/2022) pukul 20:00 WIB, dan menjadi viral. 

https://www.mitranews.net/hot-news/pr-1054822572/buka-lp-ke-polres-wartawan-karawang-mengaku-dipukuli-oknum-pns-hingga-dicekoki-air-kencing

Sementara itu, Heigel, pengamat sosial politik Kabupaten Karawang mengatakan, profesi wartawan adalah menulis, maka tulislah apa yang mau kau tulis. sesuai amanah dilindungi Undang-Undang Pers No.40 Tahun 1999.

Menurut Heigel, wartawan tidak bisa dibunuh.

"Bagaimana Anda bisa bisa membunuh wartawan? Karena wartawan adalah profesi. Orangnya saja yang berprofesi sebagai wartawan itu yang bisa mati, tapi profesinya tidak mati, profesi tidak bisa dibunuh. Karena profesi bukan orang," kata Heigel.

Sementara ini situasi di Kabupaten Karawang sangat mencekam, seluruh elemen masyarakat dari mulai para tokoh senior, aktivis, mahasiswa, pengacara dan terutama seluruh orang yang berprofesi wartawan, mengutuk tindakan tak bermoral, arogansi kekuasaan oknum pejabat ASN pemkab Karawang. Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana dan Sekda Acep Jamhuri diminta turun tangan.

Menurut Heigel, wartawan dari dulu sudah populer sebagai Nyamuk Pers. "Jika Anda digigit Nyamuk, maka Anda harus membalas dengan menggigit Nyamuk itu kembali. Bukan dengan menepuk, membunuh Nyamuk tersebut, itu kan tidak adil," tutup Heigel. (bil)           

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun