ISO (Internasional Standard Organization) adalah kepekaan sensor digital terhadap cahaya yang masuk ke lensa. Saat memotret dengan jumlah cahaya yang rendah, gunakan ISO ke 1.600, 3.200, atau 6,400. Tapi jika Anda menggunakan ISO yang tinggi, hal tersebut akan menyebabkan noise pada hasil foto.
Aperture adalah bukaan diafragma pada lensa kamera, nilai aperture ditandai dengan f/angka. Misalnya saja seperti f/3.5, f.4.5 dan lain sebagainya. Jika Anda ingin memotret dengan bidang fokus yang luas, maka gunakan bukaan kecil seperti f/11 atau diatasnya. Tapi jika Anda ingin memotret dengan bidang fokus yang kecil (bokeh) gunakanlah aperture yang besar, misalnya saja f/3.5.
4. Hindari Guncangan Pada Kamera
Shake atau goyangan kamera tentu sangat mengganggu para fotografer, hal tersebut akan memberikan efek yang kurang bagus kepada hasil foto Anda. Maka dari itu ada beberapa cara untuk menghindari terjadinya getaran pada kamera, seperti
Pelajari memegang kamera dengan benar.
Gunakan shutter speed yang cepat, tapi jika pencahayaan kurang memadai maka Anda tidak bisa menggunakan shutter speed yang cepat. Hal itu bisa anda atasi dengan flash.
Saat menekan tombol shutter, tentu saja akan membuat sedikit shake pada kamera. Maka dari itu ada baiknya jika Anda menggunakan timer saat ingin memotret. Biasanya saya akan menggunakan timer 2 detik.