Parenting bagi pendidikan anak
Parenting merupakan sebuah proses memanfaatkan keterampilan mengasuh anak yang dilandasi oleh aturan-aturan. Dalam buku Quantum Parenting pola asuh merupakan bagian dari proses pemeliharaan anak dengan menggunakan teknik atau metode yang menitik beratkan pada kasih sayang dan ketulusan cinta yang mendalam dari orang tua.Â
Pendidikan anak bukanlah proses biasa yang akan diketahui dan dikuasai seiring perjalanan waktu, akan tetapi selalu berproses dan berlanjut. Kedua orang tua selalu identik dengan penuh kehangatan, tangan yang selalu memberi, dan perlindungan yang penuh dengan kasih sayang. Ketika kedua orang tua ada, maka terpenuhilah manfaat.Â
Namun jika keduanya malah menjadi sumber duka lara dan penderitaan, inilah penderitaan yang tidak dapat diterima oleh anak. Karena masalah tersebut pasti akan langsung berdampak pada kepribadiaan seorang anak, entah dalam hal buruk ataupun hal yang baik. Dalam keluarga orang tua bertanggung jawab memberi pendidikan kepada anak dengan pendidikan baik berdasarkan nilai-nilai dan akhlaq yang baik.Â
Namun sayangnya tidak semua orang tua dapat melakukannya. Salah satu bukti adalah dalam kehidupan bermasyarakat sering kali ditemui anak-anak nakal yang tidak hanya terlibat dalam perkelahian, tetapi juga dalam pergaulan bebas, perjudian, pencurian, narkoba, dan masih banyak lagi. Semua ini terjadi bukan secara isidental, namun semua yang terjadi dengan para pemuda khususnya terdapat faktor yang menyebabkan mereka berbuat demikian.Â
Tentu saja faktor ini tidak berdiri sendiri, tetapi banyak faktor yang menjadi penyebabnya, yang antara lain penyebabnya adalah karena keluarga yang broken home, kurangnya pendidikan agama, akhlaq, atau karena kesalahan memilih pertemanan. Oleh karena itu tidak semua orang tua dapat melakukan tugasnya mendidik anak dengan baik. Menurut Abdurrahman An-Nahlawi pendidikan anak mencangkup empat unsur, yaitu :
Memelihara pertumbuhan anak
Mengembangkan potensi dan kelengkapan yang beraneka ragam terutama budi pekerti dari anak
Mengarahkan potensi anak menuju kesempurnaan
Melaksanakan secara bertahap sesuai dengan masa pertumbuhannya
Dari empat unsure tersebut, dapat disimpulkan bahwa proses mengasuh seorang anak atau mendidik anak, dan mengembangkan potensi anak dalam keluarga mulai dari masa anak-anak hingga anak tumbuh dan mengerti akan tanggung jawab terhadap diri sendiri, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Dasar utama mencerdaskan anak tetaplah ada pada kedua orang tua, meskipun anak telah memasuki dunia formal atau sekolah.Â