Sebagai mahasiswa di tahun pertamanya pun bingung apakah ada sahur dan buka gratis?
Saya pikir, di kota-kota besar, terutama Jogja pasti ada sahur dan buka puasa gratis, seperti sholat jumat yang selalu ada makanan gratis di masjid-masjid. Sejak mendekati bulan Ramadhan, Saya pun mencari info tentang adanya sahur dan buka puasa gratis di Jogja, ternyata benar ada yang menyediakan sahur dan buka gratis di masjid-masjid tertentu.
Puasa hari pertama, Sabtu, 01 Maret 2025. Saya melakukan rutinitas seperti biasa di hari libur, bermain hp, mengerjakan tugas, tidur, atau nonton film di kos. Tak lama setelah itu, waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB dan Saya langsung mandi, siap-siap untuk war takjil, dan buka puasa gratis.
Untuk pertama kalinya, saya pergi ke masjid Pangeran Diponegoro Balai Kota Yogyakarta. Awalnya si cuma lewat saja didepannya, memastikan ada takjil dan buka puasa gratis atau tidak, karena tidak ada informasi di sosial tentang masjid Pangeran Diponegoro. Setelah melewatinya, ada banyak piring yang tertata untuk disajikan, dan Saya memasuki masjid.
Pada pukul 17.00 WIB, ada kegiatan semacam tausiyah terlebih dahulu sekitar 30-45 menit yang dihadiri oleh warga, anak-anak, maupun mahasiswa perantau, yang sifatnya untuk umum. Setelah mendengarkan tausiyah ramadhan, semua orang mengambil minum, kurma, dan kupon untuk ditukarkan dengan nasi.
Ketika waktu Maghrib sudah tiba, semuanya orang dengan cepat membatalkan puasanya dengan minum segelas air dan memakan kurma yang telah diberikan. Sambil menunggu iqomah, Saya pun mengambil wudhu terlebih dahulu, setelah itu masuk ke masjid dan melaksanakan sholat berjamaah. Setelah itu para jamaah sholat maghrib pergi menuju ruangan makan untuk menukarkan kupon dan mengambil makanannya sendiri-sendiri. Nikmat Tuhan mana lagi yang engkau dustakan sehingga bisa berbuka puasa gratis di Masjid Diponegoro.
Setelah mengetahui informasi di hari pertama puasa, Saya pun selalu berbuka puasa gratis setiap hari di Masjid Pangeran Diponegoro. Dengan adanya buka puasa gratis disini, Saya selalu bersyukur atas rezeki yang diberikan, sehingga saya bisa berbuka puasa secara gratis tanpa mengeluarkan biaya sepersen pun. Sehingga di bulan puasa ini pengeluaran pun jadi sedikit, tidak perlu memikirkan apa lagi yang harus dimakan besok, tinggal pergi ke masjid Diponegoro dan makan secara gratis.
Namun, masjid Pangeran Diponegoro ini tidak menyediakan makanan gratis saat sahur. Mungkin masjid yang menyediakan sahur gratis terletak di Masjid UGM, yang tempatnya jauh dari kos Saya, sehingga akan merepotkan jika pergi ke masjid UGM pagi-pagi sekali. Jadi kalau sahur pasti beli makanan sendiri atau hanya masak mie instan, apalagi kalau malas bangun ya cukup minum air putih saja.
Panitia Pelaksana buka gratis di masjid Pangeran Diponegoro mengatakan bahwa setiap hari sudah menyediakan sekitar 600 porsi untuk para jamaah. Menurut pendapat Saya, 600 porsi itu lebih dari cukup, karena orang-orang yang berjamaah disitu jumlahnya juga sangat normal, gak terlalu ramai dan gak terlalu sepi. Jadi para panitia menyediakan 600 porsi itu sudah pas jumlahnya. Biasanya juga selalu habis makanannya dan tidak ada yang kurang, bahkan lebih.
Saya pikir buka puasa di masjid Pangeran Diponegoro ini sudah sangat worth it bagi mahasiswa. Karena modal berangkat ke masjid saja sudah di kasih makan minum gratis untuk berbuka puasa. Namun, jika merasa masih kurang dengan porsi makanannya, Anda bisa membawa makanan ringan dan es dari luar masjid untuk menambah porsi berbuka puasa. Saya biasanya membeli gorengan dari luar buat camilan sebelum berbuka puasa. Karena kalau cuma makan kurma sama minum air putih doang rasanya ada yang kurang.