Mohon tunggu...
Habibie Dipa Hendratyo
Habibie Dipa Hendratyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa aktif di Universitas Indraprasta PGRI

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Selat Solo, Steaknya Para Bangsawan

27 April 2023   11:37 Diperbarui: 27 April 2023   11:42 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Solo merupakan salah satu kota dengan penuh sejarah yang ada di pulau Jawa, salah satunya yaitu Solo pernah menjadi ibukota kerajaan. Banyak peninggalan yang ada di kota tersebut, baik dalam bentuk fisik ataupun non fisik dan peninggalan ini pun dari berbagai macam era, baik dari era kerajaan hingga ke era kolonial.

Solo hingga saat ini menjadi salah satu tempat destinasi wisata yang wajib dikunjungi jika memasuki musim liburan. Dengan suasana kota yang tenang dan rata-rata memiliki harga yang cenderung murah yang menyebabkan Solo menjadi destinasi wisata yang wajib dikunjungi. Solo menyajikan berbagai wisata yang lebih dominan kepada wisata kulinernya, salah satunya yaitu selat solo.

Selat solo merupakan sebuah perpaduan makanan antara daging dengan salad. Disebut selat solo karena dari bahasa Belanda yaitu slachtje yang artinya hasil penyembelihan daging yang dijadikan kecil-kecil. Namun saat itu lidah masyarakat pribumi sulit untuk menyebut   kata slachtje sehingga akhirnya mereka sering menyebutnya dengan kata selat. Selat solo sendiri merupakan makanan yang sudah mengalami akulturasi dari Eropa dan masyarakat Jawa, dasar dari makanan ini di Eropa adalah steak.

Pada awalnya selat solo adalah makanan yang khusus disajikan untuk pertemuan para raja Kasunanan Solo dan penguasa Belanda, tetapi karena tidak memiliki kesamaan rasa antara selera yang biasa dimakan oleh orang Eropa dan para raja Kasunanan Solo sehingga mereka memodifikasi makanan yang disajikan agar sesuai dengan lidah para raja dan para penguasa Belanda pada saat itu. Para raja lebih menyukai makanan dengan bahan dasar sayuran dan rasanya yang manis, sedangkan para penguasa Belanda lebih menyukai makanan berbahan dasar daging sehingga makanan tersebut digabungkan menjadi satu dan dinamai selat solo. Tidak seperti steak yang pada umumnya orang Eropa makan, selat solo menggunakan kecap manis untuk menggantikan kecap inggris, tujuannya adalah mendapatkan rasa manisnya. Komponen yang ada di dalam selat solo adalah daging, wortel, daun selada, tomat, dan telur rebus dan saus kecap. Tidak seperti steak pada umumnya yang disajikan pada saat masih panas, justru selat solo disajikan dengan keadaan dingin tetapi kita bisa meminta untuk disajikan dalam keadaan panas ataupun hangat.

Untuk mencoba rasa asli dari steak khas Jawa ini kalian harus datang langsung ke Solo, dengan harga makanannya yang relatif murah kalian bisa mendapatkan rasa puas dan kenyang. Terdapat beberapa restoran autentik yang menjual selat solo ini sehingga kalian bisa memilih mana yang akan dituju.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun