Mohon tunggu...
Habibatus Tsaniati Urfa
Habibatus Tsaniati Urfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN JKT

Hobi menyanyi, melukis

Selanjutnya

Tutup

Book

Marilah Kita Menganalisis Karya Sastra Novel "Bumi Manusia"

21 Mei 2024   21:56 Diperbarui: 21 Mei 2024   22:01 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Karya sastra terdiri dari berbagai proses, alur, konflik, latar, dan amanat yang berasal dari pengalaman pribadi penulis. Menurut buku "Apresiasi Sastra Indonesia" yang diterbitkan pada tahun 2019, istilah "apresiasi" berasal dari kata Inggris "apresiasi", yang berarti "mengenal, memahami, dan menghargai" sebuah karya seni, dan kata Latin "apreciatio", yang berarti "mengindahkan" atau "menghargai". 

Apresiasi sastra dapat dicapai secara langsung maupun tidak langsung melalui kegiatan membaca, memahami, menikmati, dan mengevaluasi karya sastra, seperti cerpen, novel, roman, naskah drama, dan puisi. Secara tidak langsung, apresiasi sastra dapat dicapai melalui pemahaman teori sastra dan membaca artikel yang membahas topik tersebut.

Analisis Karya Sastra
Proses penyelidikan dan interpretasi karya sastra dikenal sebagai analisis karya sastra dengan tujuan untuk memahami berbagai aspeknya, seperti gaya penulisan, tema, karakter, plot, dan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang lingkungan sosial, budaya, dan sejarah di mana karya tersebut ditulis.
Berikut resensi karya sastra pada novel yang saya baca:

Tentang penulis

Sebagai novelis Indonesia yang terkenal, Pramoedya Ananta Toer sering dibicarakan oleh pengkritik sastra dalam dan luar negara; dia juga dianggap sebagai sastrawan besar, meskipun ada pro dan kontra. Dia bahkan diakui sebagai sastrawan di dunia internasional.

1) Identitas Novel:


Judul: Bumi Manusia
Penulis: Pramoedya Ananta Toer
Penerbit: Lentera Dipantara
Tahun terbit: 1980
Kota terbit: Jakarta
Cetakan: Ke-34 (September 2019)
Isi: 535 halaman
Jenis kertas: Paperbook
ISBN 10: 979-97312-3-2
ISBN 13: 978-979-97312-3-4
Kategori: Novel Fiksi

2) Sinopsis:

Minke, seorang anak muda yang dibesarkan di sekolah H.B.S., sangat terpengaruh oleh topik perang Belanda / Eropa dan konflik dengan Pribumi. Ayahnya, Jean Marais, adalah anggota Pribumi dan adalah pendukung kuat Minke. Minke juga terlibat dalam gerakan cantik, yang dipimpin oleh raja Belanda, Sri Ratu Wihelmina.

Suatu hari, Minke dikirim ke pribumi negara bagian Belanda, Nyai Ontosoroh, di mana ia bertemu Annelies, seorang gadis cantik dari Nyai Ontosoroh dan seorang teman dari Robert Mellema. Annelies adalah seorang gadis unik yang bukan hanya seorang gadis cantik tetapi juga anggota tentara Belanda.

Minke dan Annelies adalah teman dekat, tetapi persahabatan mereka ditandai dengan stigma yang mengelilingi negara Belanda. Meskipun demikian, Minke bertekad untuk berjuang untuk hak-hak Annelies dan rakyat Belanda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun