Mohon tunggu...
Gusti Bob Room
Gusti Bob Room Mohon Tunggu... -

ahh... bullshit.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Facebook dan Mark Zuckerberg-nya Cina

22 Januari 2011   09:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:18 943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Facebook, sangat fenomenal dan populer dewasa ini, mulai dari anak sekolah sampai opa-oma memakai Facebook. Dari Fidel Castro sampai Dalai Lama, punya akun Facebook. Saya sempat berpikir, pasti tidak ada manusia yang tidak mengenal Facebook. Ternyata pikiran saya keliru. Ada 1.3 milyar manusia di muka bumi ini tidak mengenal Facebook, yaitu masyarakat Cina. Mereka hidup dibalik tembok tebal (Firewall) internet yang dipasang oleh pemerintah Cina. Konon ada beberapa orang kaya dan menguasai teknologi computer yang bisa membobol firewall tersebut—tentu saja termasuk hacker Cina yang terkenal itu. Pemasangan firewall yang dilakukan oleh pemerintah Cina bukan tanpa tujuan. Tujuan utamanya untuk pertahanan negara. Tujuan berikutnya untuk memaksimalkan penggunaan produk lokal (buatan sendiri). Segala sesuatu yang laris ada versi Cina-nya. Mulai dari produk makanan dan minuman sampai sepeda motor, semua ada versi cina-nya. Atau, sebutlah Chiphone—iPhone versi Cina (buatan Cina maksudnya). Setiap barang duplikat yang diproduksi di sana dimaksudkan agar masyarakat Cina hanya mengkonsumsi dan mengguanakan barang-barang buatan mereka sendiri. Dengan demikian, maka defisit neraca perdagangan bisa ditekan sampai ketitik terendah (karena mereka tidak banyak impor barang). Dan terbukti taktik itulah yang membuat ekonomi Cina sekarang ini menjadi sangat stabil, bahkan mampu menggoyang Amerika Serikat. Kembali ke topik utama (Facebook). Lalu bagaimana mereka berkomunikasi? Apakah mereka menggunakan kentongan? Tentu saja tidak. Namanya bukan Cina kalau mereka tidak memiliki barang hasil buatan mereka sendiri. Mereka memiliki jejaring internet sendiri yang menghubungkan antara masyarakat Cina yang satu dengan yang lain. Termasuk jejaring pertemanan. Facebook versi Cina! Renren (Facebook-nya Cina) Di tengah-tengah kemajuan ekonomi Cina, tentu saja moderenitas juga tidak terhindarkan. Di sana ada dua situs jejaring sosial yang sangat populer—dipergunakan oleh hampir semua masyarakat Cina (yang memiliki koneksi internet tentunya). Namanya Renren, dan Kaixin001.

Renren (Facebook ala Cina) - nyasar remaja dan mahasiswa (screenshot oleh: Gusti)

Renren yang nyasar segement pelajar dan mahasiswa, hadir sejak tahun 2005. Sedangkan Kaixin001 yang nyasar kamu professional muda Cina, hadir sejak tahun 2008. Diantara dua itu, Renren sangat mirip dengan Facebook—arsitektur halaman, desain layout hingga warnanya (biru - putih).

12956866041848779530
12956866041848779530
Kaixin001 - nyasar profesional muda Cina (screenshot oleh Gusti)

Menurut kerabat saya yang kuliah nyambi kerja di Beijing sana, dalam banyak hal, aktifitas masyarakat Cina di sosial media sngat mirip dengan orang Singapura maupun kita di Indonesia. Pegawai kantor yang bekerja menggunakan komputer berinteraksi di sosial media (Renren dan Kaixin001) sepanjang hari. Pulang kantor, sampai dirumahpun masih online menggunakan HP. Update status, berkomentar, like, share, sama seperti kita di Facebook. Opa-oma pun tak ketinggalan, mereka menanam kentang, tomat, di FarmVille-nya Renren. Tentu saja namanya bukan FarmVille. Ya mirip FarmVille lah barangkali. Ada sedikit perbedaan. Konon orang di daratan Cina sana, lebih agresif dan aktif berkomunikasi di Renren maupun Kaixin001 dibandingkan pengguna Facebook dari negara lain. Mungkin jumlah status dan komentar yang mereka buat dalam sehari mencapai dua kali lipat dari jumlah yang dibuat oleh rata-rata orang kita di Indonesia yang menggunakan Facebook. Hmm.. berarti intensitasnya mirip orang Singapura Seperti Facebook, pertumbuhan jumlah pengguna Renren-pun konon sangat pesat. Dengan jumlah penduduk mencapai 1.3 milyar jiwa—hampir sepertiga jumlah orang online di seluruh dunia, Renren mengklaim sekitar 165 juta pengguna. Sementara Kaixin001 hanya 95 juta. Sebuah hasil penelitian pernah dipublikasikan oleh Netpop (San Francisco) menunjukkan, sosial media duakali lebih besar pengaruhnya terhadap keputusan membeli pengguna internet di Cina, dibandingkan dengan situs lainnya. Dan itu luar biasa. Banyak brand kenamaan dunia (Apple, BMW, Estée Lauder, Lay's, dll.) lebih memilih memasang iklan di Renren maupun kaixin00, daripada di Facebook maupun Twitter. Wang Xing (Mark Zuckerberg-nya Cina?) Awalnya, Facebook ala cina ini bernama Xiaonei (artinya “di kampus”), dibuat oleh seorang pemuda bernama Wang Xing, jebolan Universitas Tsinghua (MIT-nya Cina hehehe..., kan segala sesuatu diduplikasi oleh Cina hehe..). Tahun 2003, Wang Xing drop out dari pendidikan PhD Delaware University (Amerika) dan pulang ke Beijing untuk membuat Friendster versi Cina, tetapi gagal. Dua tahun kemudia Wang Xing mendengar tentang Facebook dan memutuskan untuk membuat duplikatnya (baca: Facebook versi Cina) yang dia sebut Xiaonei. Awalnya Xiaonei dibuat untuk membuat dunia yang lebih baik—menurut Wang Xing. Terutama dunia kampus (Universitas Tsinghua, maskudnya). Dengan modal 300,000 renminbi (sekitar $45,000), Wang Xing mengajak dua rekannya untuk mendirikan Xiaonei tahun 2005. Dalam beberapa hari saja Xiaonei langsung bisa mengumpulkan 4000 anggota. Konon beberapa bulan setelah itu, bertepatan dengan tahun baru Cina. Xiaonei mencarter bis untuk mengantarkan anggotanya yang berjumlah ribuan itu untuk pulang kampung di berbagai daerah di daratan Cina. Inilah perbedaan Wang Xing dengan Mark Zuckerberg—sehingga, TIDAK. Wang Xing bukan Mark Zuckerberg-nya Cina. (Menurut teman saya itu, orang Cina juga tahu Mark Zuckerberg yang asli koq.. ha ha ha ha). Tahun 2006, Xiaonei dijual kepada Oak Pacific Interactive dengan nilai sekitar 4 juta dollar Amerika. Mungkin Wang Xing pikir, uang $4 juta sudah sangat banyak saat itu. Ya, jelas sangat banyak dibandingkan modalnya yang hanya $45,000. Tetapi menjadi sangat sedikit jika dibandingkan dengan nilai Xionei yang sekarang disebut Renren oleh si pemilik barunya. Katakanlah ini photocopy-nya Facebook—karya orang barat yang mereka copy, sesuaikan, tambahkan, modifikasi, dan seterusnya hingga tercipta situs jejaring sosial bernama Renren dan Kaixin001. Situs sosial media modern yang mengiringi perjalanan sejarah orang Cina menuju beradaban yang lebih bebas dalam berekspresi. Terlepas masif-nya pelanggaran hak cipta (copyright) yang dilakukan oleh masyarakat Cina sana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun