Mereka berdua awalnya adalah sahabat bisnis yang lumayan berhasil. Namun namanya kehidupan, kadang kala berada di atas kadang berada di bawah. Mereka berdua jatuh pailit. Kini Yang Cina buka usaha sebagai Shinshe dan si bekas saudagar Arab menjadi tabib. Mereka berpraktek bersebelahan jalan.
Rupanya ruang praktek si tabib lebih rame, sehingga shinshe memeras otak 1000 kali untuk mengalahkan si tabib Arab. Di pasanglah tulisan di depan ruang praktek shinshe ' kalau tidak sembuh uang kembali 1000 kali lipat ' , akibatnya pasiennya menjadi rame dari pagi hingga petang mengalahkan si tabib. si tabib jadi sewot dan berniat ' mengkadalkan ' si shinshe...............
" Wah, lumayan juga kalau ane pura-pura sakit mati rasa, dan berobat ke si Cina itu, dan tidak sembuh sehingga ane bisa dapat fulus 1000 kali lipat dari biaya berobat yang 100 ribu rupiah ", bisik si tabib pada diri sendiri.
" Kokoh ..! tolong sembuhkan ane. Ane mati rasa jadi tak bisa membedakan setiap rasa makanan yang ane makan " , seru di tabib pada si Shinshe.
" Owe pikil (r) itu gampang. owe akan sembuhkan you, buka mulutnya lebar2 ", suruh shinshe. dan memerintahkan asistennya Meihwa mengambil obat nomor 13 dari lemari obat dan memberikan padanya.
" Nih ! Telan obatnya berupakan racikan ", seru shinshe sambil memasukan seluruh ' obat ' ke mulut tabib.
" Huik....,Huik...., wah ane di kasih obat tahi ayam ! sialan....", gerutu si tabib sambil muntah-muntah.
" Nah ! you sudah sembuh kan. Obat yang owe kasih benal-benal manjuulll( benar2 manjur). Sekalang bayall selatus libu karena you udah sembuh dari sakit mati rasa ", tagih shinshe.
Dengan kesel si tabib merogoh kocek dan pulang dengan perasaan jengkel karena belum berhasil mengalahkan si shinshe.
Tiga bulan berikut datang lagi si tabib Arab ingin berobat ke shinshe, dengan keluhan sakit lupa ingatan KRONIS.Si tabib penasaran karena belum dapat uang kembalian 1000 kali lipat dari si shinshe.
" Kokoh, Ane sakit lufa (lupa) ingatan yang sangat farah.Semua memori dalam otak ane hilang, bahkan istri ane pun ane lufa ", keluh si tabib.