Mohon tunggu...
Gustaaf Kusno
Gustaaf Kusno Mohon Tunggu... profesional -

A language lover, but not a linguist; a music lover, but not a musician; a beauty lover, but not a beautician; a joke lover, but not a joker ! Married with two children, currently reside in Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Keandalan Berbahasa Inggris Wartawan Zaman Kini

28 Maret 2016   15:36 Diperbarui: 28 Maret 2016   20:31 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi - bahasa Inggris (Shutterstock)"][/caption]Kemampuan menerjemahkan berita dalam bahasa Inggris bagi seorang wartawan saya anggap sangat krusial. Tak ada excuse baginya untuk melakukan kekeliruan penerjemahan, karena berita tersebut akan melenceng dan mungkin bisa menyesatkan pembacanya. Saya mendapat kesan bahwa wartawan zaman sekarang justru lebih rendah kemampuan penguasaan bahasa Inggrisnya dibandingkan dengan counterpart-nya di zaman lampau. 

Ada yang mengambinghitamkan Google Translate yang katanya membuat wartawan malas berpikir dan mau cari jalan pintas menerjemahkan sebuah naskah dalam bahasa Inggris. Suatu ironi kalau di zaman informatika yang begitu instan dan canggih (mau mengecek makna suatu kata atau ungkapan idiomatik sudah tersedia kamus online yang langsung memberi jawaban dalam sekejap mata), wartawan ternyata membuat blunder terjemahan yang tak jarang memalukan. Berikut, saya kemukakan beberapa contoh kekeliruan penerjemahan yang sempat saya dokumentasikan.

Operating theater = Gedung bioskop?
Ini saya cuplik dari berita yang mutakhir pada hari ini tentang peristiwa bom bunuh diri di Lahore, Pakistan yang menewaskan 65 orang dan melukai 300 orang. Dari berita online detikcom tertulis [“Ada lebih dari 280 orang luka-luka. Korban juga banyak yang kami bawa ke bioskop untuk dilakukan operasi,” ucap Rafique]. Ternyata ini terjemahan dari [“Many are in the operating theaters now being treated and we fear that the death toll may climb considerably,” Salman Rafiq, a health adviser to the chief minister of Punjab province said.]. 

Kalau si wartawan mau meluangkan waktu beberapa detik saja dengan mengetik kata kunci “operating theater” di internet, maka akan terpampang di situ maknanya yaitu “a special room in which people are operated on in a hospital” dan diberi alias “operating room” (OR). Jadi tak lain dia adalah “kamar bedah” atau “kamar operasi” di rumah sakit. Sama sekali bukan “gedung bioskop” seperti ditulis pada berita online tersebut.

Physician = Fisikawan?
Ini kesalahan terjemahan yang lumayan “parah” saya cuplik dari komik The Amazing Spiderman di harian Kompas. Ada ucapan Dr. Strange kepada Peter Parker dan Mary Jane [I was once a physician, yes. But I retired from practice years ago] yang kemudian pada terjemahannya ditulis dengan [Aku dulu seorang fisikawan. Tapi aku pensiun beberapa tahun lalu]. Bagaimana mungkin si penerjemah tak mengetahui bahwa “physician” adalah “dokter” dan bukan “fisikawan”. 

Sesungguhnya, kalau dia menarik benang merah dari kalimat selanjutnya yang diucapkan oleh Dr Strange sudah sangat gamblang bahwa tokoh ini seorang dokter. Dia berkata [But I retired from practice years ago] yang bermakna [Tetapi saya berhenti praktek beberapa tahun yang lalu]. Demikian pula kalimat selanjutnya [If you’ve come to ask about a heart murmur or a hangnail, I’m afraid I must direct you to the local hospital] yang bermakna [Kalau Anda datang untuk bertanya tentang denyut jantung yang tidak normal atau kulit kuku yang terkelupas, terpaksa saya harus mengarahkan Anda ke RS terdekat].

Feckless = Bintik-bintik muka?
Pada salah satu episode komik The Amazing Spider-Man, di mana tokoh antagonis, Xandu berhasil memperdaya Mary Jane, terdapat ucapan Xandu [And the feckless female I made my pawn.. is back on Bleecker Street, wondering how she got there]. Kalimat ini diterjemahkan menjadi [Dan perempuan bermuka bintik yang menjadi pionku ... kembali ke Jalan Bleecker bertanya-tanya bagaimana dia bisa sampai ke sana]. Ini adalah kekeliruan terjemahan yang lumayan menggelikan di mana kata “feckless” disamakan dengan “freckles”. 

“Freckles” memang adalah “bintik-bintik pada wajah yang khas ditemui pada ras Kaukasia, yang dalam bahasa Belanda disebut dengan “sproeten”. Tapi “feckless” mempunyai makna yang lain, yaitu “not fit to assume responsibility" (belum bisa diberi tanggung jawab, karena belum cukup umur dsb.). Jadi, seharusnya kalimat di atas diterjemahkan dengan [Dan perempuan polos yang kujadikan pion … kembali ke Jalan Bleecker, kebingungan bagaimana dia bisa ada di situ].

Rocket fire = Roket Api?
Dari berita di Kompas tertanggal 15 Januari 2016 dengan judul “Turki Kembali Diguncang Bom" terbaca [[Menurut saksi mata, pengeboman diikuti dengan roket api dan setelah itu sempat terjadi tembakan yang cukup lama]. Ini terjemahan dari [The attackers also followed up the car bomb attack withrocket fireand long-range gunfire, reports said]. Dua kesalahan terjemahan tersua di sini, “rocket fire” yang diterjemahkan dengan “roket api” dan “long-range gunfire” yang diterjemahkan dengan “tembakan yang cukup lama”. Yang benar “rocket fire” adalah “tembakan roket” dan “long-range gunfire” adalah “tembak-menembak jarak jauh”.

Wheel = Roda?
Dari berita kecil di kolom “Kilasan Kawat Sedunia” di Kompas hari ini tentang pengendara mabuk yang mengecat sekujur tubuhnya dengan cat emas di California tertulis […polisi Berkeley, California, Amerika Serikat, menangkap seorang pria mabuk yang mengendarai mobilnya dan menabrak tiga kendaraan lain, sebelum kendaraan si pemabuk ini terhenti akibat kehilangan roda]. Ini ternyata terjemahan dari [The steering wheel fell off the man’s vehicle at the Central Avenue off-ramp, forcing him to stop]. Dari apa yang tertulis dari naskah aslinya, jelas bahwa “wheel” di sini adalah “setir” bukan “ban” seperti yang ditulis pada berita terjemahannya.

Mudah-mudahan dari contoh-contoh kesalahan terjemahan ini, wartawan bisa belajar memetik manfaat untuk di kemudian hari lebih jeli dan lebih teliti dalam mengalihbahasakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun