Mohon tunggu...
Gustaaf Kusno
Gustaaf Kusno Mohon Tunggu... profesional -

A language lover, but not a linguist; a music lover, but not a musician; a beauty lover, but not a beautician; a joke lover, but not a joker ! Married with two children, currently reside in Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Catatan Bahasa Inggris Jumpalitan di Media Massa Kita

19 Februari 2014   20:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:40 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

[caption id="attachment_312816" align="aligncenter" width="551" caption="(ilust kompas epaper)"][/caption]

Setiap minggu, saya selalu menemukan bahasa Inggris jumpalitan di media massa kita, apakah itu salah mengeja, salah menyadur atau salah menyerap. Saya merasa perlu untuk membuat semacam “laporan mingguan” tentang hal ini, agar kekeliruan konyol bahasa Inggris ini terdokumentasi dan tidak hilang dari ingatan saya dengan berjalannya waktu. Kekeliruan bertalian dengan bahasa Inggris di media kita, hampir selalu memicu gelak tawa, karena tak terbayangkan sebelumnya ada kuli tinta yang “kok bisa-bisanya” melakukan blunder seperti itu. Tapi kita batasi saja menertawakan orang, dan yang lebih penting kita bisa belajar dari kesalahan orang lain.

Kesalahan “fatal” yang saya jumpai pada harian Kompas ini sungguh mengocak perut. Di bawah judul “Dampak Letusan: Waspadai Gangguan Kesehatan” (15 Februari 2014), di situ dipaparkan dampak dari abu vulkanik bagi kesehatan beserta upaya pencegahannya. Mengenai efek negatif abu vulkanik terhadap mata dan upaya perlindungannya ditulis di sana [Untuk melindungi mata bisa menggunakan google (kaca mata untuk berenang).]. Editor dan proofreader sungguh kecolongan di sini, karena “kaca mata pelindung” dalam bahasa Inggris ditulis dengan “goggles” (perhatikan juga kata ini harus selalu dalam bentuk jamak seperti halnya penulisan glasses untuk kacamata). Inilah kerunyaman bila si penulis berita tak menyadari bahwa google dan goggle adalah dua hal yang berbeda (saya tak perlu menjelaskan makna dari google, karena semua orang pasti sudah memahaminya).

Kesalahan menyadur yang “ngeri-ngeri tak sedap” saya jumpai waktu membaca berita vonis mati terhadap polisi mabuk di China yang menembak seorang wanita hamil yang sedang menjaga kedai makannya pada media online detik.com. Istilah “rice-noodle” disadur menjadi “mie dan nasi”. Inilah naskah aslinya dalam bahasa Inggris: [According to Shanghai Daily, the pregnant woman, Win Yung and her husband Cai Shiyung were tending to their rice-noodle store...] dan inilah saduran pada detik.com: [Insiden ini, menurut Shanghai Daily, berawal ketika wanita hamil yang bernama Wu Ying dan suaminya Cai Shiyoung sedang menjaga kedai makan mereka yang menjual mie dan nasi.].

Kalau si penerjemah mau meluangkan sedikit waktunya untuk mengecek (di Google) apa yang dimaksud dengan “rice-noodle” tentu kesalahan yang kocak tapi konyol tak akan terjadi. Rice-noodles adalah “mihun” atau “bihun” dalam bahasa kita, yaitu sejenis mi yang terbuat dari tepung beras. Di sejumlah negara yang berbahasa Inggris, istilah rice-noodles juga dipakai untuk mengacu pada kue tiau yaitu mi berukuran besar yang juga berbahan dasar tepung beras. Jadi, jelasnya istilah rice-noodle store di atas bukanlah bermakna “kedai makan yang menjual mie dan nasi”, melainkan “kedai makan yang menjual bihun”.

Penulisan istilah Inggris yang hanya kurang satu huruf “s” saja, juga menunjukkan keserampangan penulis beritanya. Pada kolom “Ultimate-U” oleh René Suhandono pernah saya baca [What’s your reason to work beside money?].Apa yang salah di sini? Tak lain, seharusnya dia tertulis dengan “besides” (dengan akhiran “s”). Makna keduanya juga berbeda, beside bermakna “di sisi/di sebelah”, sedangkan besides bermakna “selain/ disamping”. Jadi membaca frasa work beside money mau tak mau kita akan membayangkan seorang kasir (teller) yang memang kerja sehari-harinya bekerja di samping tumpukan uang. Padahal kalimat di atas sebetulnya bermaksud mengatakan “Apakah alasan Anda bekerja selain untuk uang”. Dalam kolom Olahraga di harian Kompas saya pernah membaca kalimat ini [Sebuah tindakan yang jauh dari jiwa keolahragawanan (sportmanship).]. Tahukah Anda di mana kekeliruannya? Sekali lagi ini berurusan dengan huruf “s” yang dihilangkan, dan penulisan yang benar adalah “sportsmanship” (dengan selipan “s” antara sport dan man).

Penyerapan kata Inggris ke Indonesia juga sering jumpalitan. Kata “concern” yang cukup sering diucapkan oleh para pejabat/politisi, saya lihat sekarang sudah diindonesiakan menjadi “konsen”. Saya tak seia dengan pengindonesiaan “konsen” ini, karena selain menunjukkan kemalasan otak si penulis, juga kata ini bisa keliru ditafsirkan sebagai “consent” (maknanya “persetujuan”). Lebih baik kata kata concern ini tetap ditulis sesuai dengan ejaan asli Inggrisnya (bila mengutip ucapan seseorang), atau bilamana bukan quote (kutipan), kita sadur menjadi “keprihatinan” atau “kepedulian” (tergantung konteksnya).


Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun