Mohon tunggu...
Gustaaf Kusno
Gustaaf Kusno Mohon Tunggu... profesional -

A language lover, but not a linguist; a music lover, but not a musician; a beauty lover, but not a beautician; a joke lover, but not a joker ! Married with two children, currently reside in Palembang.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Berenang Dapat Membuat Gigi Hancur

18 Juli 2011   05:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:35 2182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_123519" align="aligncenter" width="640" caption="(ilust halldental.com)"][/caption]

Seorang bapak berusia 52 tahun datang berobat dengan keluhan seluruh giginya terasa ngilu, warna giginya berubah menjadi kuning, dan permukaan gigi menipis dan ‘geripis-geripis’. Semuanya ini menurut penuturannya terjadi dalam waktu yang cukup singkat yaitu sekitar lima bulan. Hasil wawancara (anamnesa) yang dilakukan, dengan pasti dapat menemukan penyebab erosi gigi ini yakni kebiasaan baru pasien ini melakukan olahraga renang selama 90 menit setiap hari. Bukan olahraga berenang an sich yang mengakibatkan giginya hancur, melainkan kadar keasaman (pH) air di kolam renang itulah yang menjadi biang keroknya.

Pada penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat pada tahun 1986 terhadap 747 olahragawan renang, diperoleh data sebanyak 39 persen mengalami erosi gigi. Hasil pengukuran kadar pH air kolam (pool water) menunjukkan nilai 2,7 yang tentunya jauh di bawah kadar yang dianjurkan yaitu 7,2 sampai 7,8. Seperti kita ketahui kadar keasaman cairan (pH) mempunyai rentang nilai dari 0 sampai 14, dengan skor 0 (nol) sangat asam (acidic) dan skor 14 sangat basa (alkaline). Pada perenang profesional yang setiap hari terpapar dengan air kolam ini, kadar pH yang sangat rendah ini akan berakibat buruk pada lapisan email gigi. Air yang bersifat asam ini akan ‘melapukkan’ permukaan email gigi (corrosive) tanpa disadari oleh para perenang itu. Disamping itu, kadar pH yang rendah ini mengakibatkan zat klorin yang dibubuhkan dalam kolam (untuk membunuh kuman dalam air) menjadi terurai (dissipated), sehingga efektivitas disinfeksinya menurun. Akibatnya bakteri chriptosporidium dan giardia akan berkembang subur dalam air.

[caption id="attachment_120174" align="aligncenter" width="628" caption="skala pH"]

1310966988309532720
1310966988309532720
[/caption]

Jadi merupakan keharusan kita mengontrol kadar keasaman air kolam renang dengan nilai optimal 7,2 sampai 7,8. Erosi gigi ini bukan saja disebabkan karena berenang pada kolam dengan kadar keasaman rendah, tetapi juga oleh kebiasaan minum dan makan yang bersifat asam. Minuman asam ini antara softdrink, fruit drink, fruit juice dan carbonated drink (minuman kaleng yang mengandung gas). Minuman yang rata-rata mempunyai pH dibawah 5-5,7 ini, bila dikonsumsi secara rutin akan mengakibatkan erosi gigi. Juga air hujan yang ber-pH 5,5 apabila dijadikan air minum sehari-hari, rentan mengakibatkan kehancuran gigi ini (lihat pada gambar tabel). Kalau daftar yang tertera pada tabel ini adalah penyebab ekstrinsik (dari luar), maka juga ada penyebab intrinsik (dari dalam) kerusakan gigi yakni penyakit naiknya asam lambung ke dalam mulut seperti pada kelainan anorexia nervosa, bulemia (muntah), dan gastroesophageal reflux disease (GERD). Sesampainya di dalam mulut, asam lambung ini akan berkontak dengan permukaan email gigi. Erosi gigi karena faktor intrinsik ini dinamakan perimolysis.

Asam yang menempel pada permukaan gigi ini akan mengakibatkan demineralisasi (pelapukan) pada email. Email yang semakin menipis ini akan menyebabkan gigi menjadi sensitif (mudah ngilu), gigi yang retak-retak halus (cracked), berwarna kekuningan (karena lapisan dentin yang berada di bawah lapisan email mulai nampak), dan timbul ceruk-ceruk pada permukaan gigi (cupping). Bilamana kondisi ini sudah terjadi maka tidak ada pengobatan untuk mengembalikan kondisi email seperti semula. Oleh karenanya tindakan preventif (pencegahan) perlu kita lakukan dengan cermat.

Tindakan pencegahan ini diantaranya jangan langsung menggosok gigi setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang asam, karena pada saat itu kondisi email sedang ’melunak’. Berilah jeda waktu sekitar satu jam, barulah kita menyikat gigi. Kumur-kumur dengan air dapat dilakukan untuk membilas zat asam itu. Sesungguhnya air liur kita merupakan penyangga (buffer) untuk menetralisir asam tersebut, namun bila kuantitas asam ini cukup banyak, air liur ini tidak mempunyai cukup waktu untuk mengembalikan kadar pH normal dalam mulut.

Pencegahan lainnya adalah upayakan meminum fruit drink atau fruit juice ini dengan sedotan untuk mengurangi paparan asam pada permukaan gigi dan jangan meminum sambil ’dikumur-kumur’ (swishing). Kurangi mengonsumsi softdrink (minuman kaleng) sebagai gaya hidup Anda. Cek kadar pH air kolam apabila Anda adalah perenang reguler. Sebelum menyikat gigi kita dapat melakukan kumur dengan larutan fluorida. Dan jangan menyikat gigi terlalu kuat serta gunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun