Mohon tunggu...
gusSun
gusSun Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pilkada Depok Butuh Deklarasi Damai Ulang

25 Oktober 2015   01:53 Diperbarui: 25 Oktober 2015   14:01 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="stop kampanye hitam"][/caption]

Pilkada depok Deklarasi damai ulang untuk menghentikan kampanye hitam?

Sebelumnya saya tidak habis mengerti kenapa ada pasangan calon yang menghindari acara deklarasi damai pilkada walikota depok 2015 yang digelar kantor Kesbangpol Depok di gedung Salasar, Jatimulya, Cilodong, Kamis (27/8). Acara yang sedemikian penting hanya di hadiri utusannya kasno kapok bersama beberapa temannya sebagai utusan tim dimas babai sedangkan dimas babai ngacir entah kemana dan lebih mementingkan hal lain dibandingkan acara sepenting deklarasi damai. Padahal deklarasi damai itu dihadiri Muspida yakni Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail, Kapolres Depok Kombes Dwiyono, Dandim 0508 Depok Letkol Sentosa, anggota KPU Depok Suwarna dan Ketua Panwaslu Depok Andriansyah.

Secara sepintas terkesan melecehkan karena hampir semua stakeholder birokrasi pemerintah daerah Kota Depok hadir mewakili namun sebagai salah satu calon malah tidak hadir. Hal ini tentunya mengecewakan semua pihak. Apakah tidak bisa menunda acara lainnya demi acara yang penting ini ?

Arti deklarasi damai

Deklarasi damai adalah hal yang sangat penting mengingat bahwa hal tersebut adalah sebuah penyataan atau penegasan atau kesepakatan antar kedua belah pihak paslon untuk berjanji menjaga para relawannya termasuk dirinya sendiri agar tidak melakukan hal-hal yang tidak produktif yang berpotensi memecah perdamaian antar golongan di masyarakat. Deklrasi damai ini sangat penting untuk memberikan jaminan bahwa kegiatan pilkada tidak akan mengganggu masyarakat Kota Depok dan semua pihak berjanji akan menciptakan dan menjaga suasana damai.

Oleh sebab itu sangat disayangkan kenapa dimas babai tidak hadir padahal hal-hal seperti ini akan mengurangi nilai paslon di depan mata masyarakat yang mengikuti perkembangan pilkada walikota Kota Depok 2015.

Akhirnya saya paham...

Awalnya memang saya masih berpikir keras , kenapa mereka tidak hadir? kenapa Dimas Babai dengan begitu mudahnya menghindari bagian dari rangkaian acara pilkada yang begitu penting?. Babai sebagai orang depok seharusnya bisa memahami pentingnya acara deklarasi damai ini karena sebagai bukti bahwa dia mencintai kotanya sendiri dibandingkan dimas yang memang bukan orang depok.

Namun meski dimas bukan orang depok seharusnya juga paham bahwa acara ini sedemikian penting demi menjaga tensi politik yang dimungkin bisa meningkat dan mengganggu kenyamanan di masyarakat. Apalagi dimas mengaku dirinya sebagai orang berpendidikan tinggi dan ahli dalam dunia perpolitikan.

Saat ini , kampanye hitam semakin menggila. Dan sudah diluar batas karena bisa menimbulkan konflik. Seorang kawan sempat berujar "Buat Apa Jauh Jauh Datang Mo Jadi WaliKota Kalo Harus Membuat Konflik Di Masyarakat# PilKda Cari Pemimpin Yg Bisa Bahagiain. Kalo Awal nya Mbuat picu Konflik Apa Jadinya Nanti Kota Ini".

Saya kira ucapan kawan tersebut ada benarnya. Bahkan saya sempat berpikir apakah kampanye hitam tersebut sudah dirancang jauh-jauh hari sehingga dimas babai menolak datang ke acara deklarasi damai? Jika memang benar hal tersebut adalah sebuah skenario sebagai mana bentuk pola kampanye hitam yang selama ini dilakukan oleh tim mereka lalu paslon ikutan. Betapa biadabnya cara-cara yang digunakan!! Apakah kemenangan adalah memanfaatkan segala cara untuk menang? Naif dan hina sekali!

Deklarasi damai ulang?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun