menyisir dipinggiran jalan nasib
sebuah kegundahan berlabuh dalam cemas
ketika hilang menampakkan kedukaan
dan keberlimpahan menghilangkan makna
jalan yang dilalui kian memeluk sepi
hijau yang merangkai makin meranggas
dan semua berlalu bersama panah waktu
menembus misteri masa depan
meninggalkan rahim
dalam kegamangan
jendela itu tertutup pelan
menjauh dan memberi jarak
sampai keindahan di seberang tersamarkan
jarang lagi ditengok
bahkan untuk sekedar mengenang
masih terngiang hingga kini, suara riuh dipusat jiwa yang terabaikan
berdengung lama dalam telinga jaman dan mencoba berontak
hingga terpaut masa yang jauh dan ia hilang dalam pengasingan
tak lagi keras, hanya lirih
seperti bergumam saja
(guss.wordpress.com)