Mohon tunggu...
Gus Noy
Gus Noy Mohon Tunggu... Administrasi - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009, asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mando Soriano, Zine, dan Sebuah Harapan

3 Desember 2017   16:50 Diperbarui: 3 Desember 2017   21:45 1425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zine UMA (Dokumen Pribadi)

Zine pertama dilahirkan oleh the Science Correspondence Club di Chicago, Amerika Serikat, pada tahun 1930. Bidannya adalah Raymond A. Palmer dan Walter Dennis. Nama zine itu adalah The Comet. Kelahiran The Comet ini diteruskan dengan kelahiran zine-zine baru dari komunitas fiksi ilmiah.

Di akhir 1930-an, komunitas fiksi ilmiah mulai banyak berdiskusi tentang komik. Salah satunya adalah zine komik pertama, The Comic Collector's News, yang dilahirkan oleh Malcolm Willits dan Jim Bradley pada Oktober 1947. Lalu di awal 1960-an zine jenis baru lagi, yaitu zine film horor bernama Trumpet oleh Tom Reamy dari salah satu komunitas fiksi ilmiah di San Fransisco.

Berlanjut pada pertengahan 1960-an dengan zine musik rock, semisal Crawdaddy di California pada 1966 yang dibidani oleh Paul William dari California tetapi kemudian menjadi sebuah majalah musik yang profesional. Di kota dan tahun sama lahir zine "Mojo Navigator" yang dibidani oleh Greg Shaw, dan Greg juga membidani kelahiran "Who Put The Bomp?" pada 1970.

Revolusi mesin cetak pada 1970-an, yaitu munculnya mesin fotokopi, berdampak besar pada kelahiran-kelahiran zine. Kalau sebelumnya zine dilahirkan melalui perut mesin cetak, dimana jumlah mesin cetak masih cukup langka, harga cukup mahal, dan proses produksi memakan waktu cukup lama ketika itu, maka dengan mesin fotokopi pembuatan dan penggandaan zine menjadi lebih mudah, cepat dan rapi hingga pembuatan media sendiri menjadi lebih mudah lagi.

 

Mando dan Zine

Di beranda media sosialnya (2/12/2017) Mando menerangkan, zine adalah salah satu bentuk publikasi otonom dan non-komersial yang diterbitkan dan dipublikasikan oleh pembuatnya.

Zine adalah sesuatu yang sederhana dan menyenangkan. Sesuatu yang dapat dikerjakan oleh semua orang. Sesuatu yang memberikan ruang bebas bagi setiap ekspresi dan imajinasi. Dalam zine pembuatnya dapat tampil menjadi sosok yang berbeda dari apa yang biasa orang kenal. Seorang laki-laki dapat tampil menjadi perempuan dengan membicarakan banyak hal tentang perempuan, menggunakan nama yang identik dengan nama perempuan. Atau juga dapat tampil menjadi seorang anak kecil, dengan semua keluguannya, dialek cedalnya, dan dunia anak-anaknya. Zine juga memberi jalan alternatif bagi kebuntuan dari komunikasi dan interaksi, melawan setiap aleniasi yang hadir dalam masyarakat tontonan saat ini.

Mengenai bentuk, dikatakannya lagi, zine dapat berupa hasil fotokopi atau dicetak dengan mesin cetak; hitam putih atau berwarna. Ukurannya kecil atau besar. Zine memuat gambar dan tulisan, atau cukup salah satunya. Zine berisi catatan-catatan, ide-ide, atau topik apa pun yang diinginkan pembuatnya. Kemudian ditata (lay out) secara manual (cukup menggunakan gunting, lem, pena dan kertas bekas ), atau digital (menggunakan komputer).

Pengerjaan zine, kata Mando di berandanya, bisa dilakukan secara manual (ditulis tangan), diketik dengan mesin ketik, ataupun secara digital (menggunakan komputer). Bisa dikerjakan sendirian, atau dengan teman-teman.

Dan, masih kata Mando, pendistribusian zine cukup antarteman terdekat, komunitas, ataupun secara luas. Zine dapat diperoleh secara gratis, barter, ataupun 'dijual'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun