Ternyata “katakan dengan bunga” tidak bisa lagi mewakili satu ungkapan rasa, dan hanya terdoktrin pada satu nilai. Bukankah beginilah realitas hidup dengan rasa sering berbeda antarorang hingga sebagian orang pun sering pula mengungkap rasa dengan frasa “rasain lu!”?
*******
Panggung Renung Balikpapan, 2017
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!