BERAPA ONGKOS Pulang PERGI Kerjamu setiap hari?
Oleh: Guruh Sugeng M, SE., MH.
Bekerja di Luar kota  seperti dari  rumah Surabaya ke Besuki Situbondo memang punya tantangan tersendiri, salah satunya soal biaya transportasi. Saya sendiri adalah seorang bankir di BUMN yang setiap akhir pekan harus melakukan perjalanan dari dan ke tempat kerja yang jaraknya cukup jauh, sekitar 200 km pp setiap minggu, setiap bulan 800 km , ditambah survey kur dan kum jadi total sekitar 1.000 km, seperti jarak surabaya ke jakarta setiap bulan.
Dua moda transportasi utama yang saya gunakan adalah bus AKDP atau mobil pribadi. Masing-masing tentu punya kelebihan dan kekurangan, tapi yang pasti---keduanya menguras dompet juga!
1. Naik Bus AKDP: Lebih Hemat, Tapi Butuh Pengorbanan
Jika memilih naik bus AKDP untuk perjalanan pulang-pergi tiap minggu, inilah rincian biayanya:
- Jumat malam (pulang): Rp48.000 4 kali(SEBULAN) = Rp192.000
- Minggu malam atau Senin dini hari (berangkat): Rp48.000 4 kali(sebulan) = Rp192.000
- Biaya bensin harian (antar-jemput ke terminal,survey kur, kum,dana, agen mandiri, penagihan, dll): Rp12.000 20 hari = Rp240.000
Total pengeluaran sebulan: Rp624.000
Untuk pekerja urban, angka ini masih bisa dibilang cukup efisien. Tapi tetap saja, kalau digabung dengan kebutuhan harian lainnya, bisa terasa berat juga. Belum lagi soal masuk terminal Bungurasih yang terkenal dngan banyaknya calo, ampun deh..
2. Naik Mobil Pribadi: Nyaman Tapi Mahal
Kalau saya memilih kenyamanan dan fleksibilitas, mobil pribadi jadi andalan. Tapi tentu saja dengan konsekuensi biaya yang lebih besar:
- Jumat malam (pulang):
Bensin Rp150.000 + Tol gending-waru Rp112.000 4 (sebulan)= Rp600.000 + Rp448.000 = Rp1.048.000 - Senin dini hari (berangkat):
Bensin Rp150.000 + Tol waru-gending Rp112.000 4 (sebulan)= Rp600.000 + Rp448.000 = Rp1.048.000
Total pengeluaran sebulan: Rp2.096.000