Mohon tunggu...
Gunawan Mahananto
Gunawan Mahananto Mohon Tunggu... Freelancer - Ordinary people with extraordinary loves

From Makassar with love

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ahok: For The Right Man In The Right Place

15 November 2019   15:29 Diperbarui: 15 November 2019   15:33 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Pak Ahok sejatinya  adalah teman sejati dari Pak Jokowi waktu sama-sama memimpin Jakarta. Tidak sekedar hubungan seorang Gubernur dan wakilnya.

Seorang pemimpin hebat ,tetap punya seseorang yang bisa paling dipercaya dan tempat diskusi apa saja.

Saat Pak Ahok harus masuk bui, karena dituduh menghina agama , Pak Jokowi tentu terpukul.

Demi hukum dan keadaan saat itu , Pak Ahok pun rela  harus melakoni hukuman. Bahkan enggan untuk mencari keadilan di pengadilan yang lebih tinggi. Ini namanya pengorbanan sejati dari teman sejati.

Waktu berlalu cepat , Pak Ahok pun selesai jalani hukuman, ini membuat Pak Jokowi terlihat parasnya lebih ceria. Seolah lepas sebagian beban dipundak.

Seolah jadi tambahan energi,dalam terus bekerja keras  membangun bangsa negara.
Maka wajar , meski Pak Ahok bekas napi , Pak Jokowi lalu minta bantuan Pak Ahok ,sang teman sejatinya , untuk bisa ikut serta mengabdi demi bangsa negara.

Tidak sebagai menteri tentunya ,karena jabatan menteri sangat sensitif dimata masyarakat. Tapi jabatan lain yang butuh karakter kuat.

Kenapa  BUMN dipilih sebagai tempat penempatan Pak Ahok ? Jawaban mudahnya ,ya  karena BUMN  banyak  kelola uang negara  dan konon kerap salah urus dan kerap di colong oknum maling. BUMN juga sangat luas, tidak bisa diurus 1-2 orang saja. Meski sekaliber dunia ,Seperti Pak Erick Thohir sekalipun.

Pak Ahok selama ini terkenal adalah sebagai simbol tokoh yang "anti korupsi" , tukang gedor oknum pemalas di zona nyaman dan berani tangkap para  maling uang negara. Jadi klop lah di BUMN.

Tapi , kalau Pak Ahok diangkat sebagai salah satu Dirut BUMN , patut disayangkan.  Karena BUMN itu begitu luas. Waktu akan terbuang bagi pak Ahok hanya umek saja di satu BUMN.

Kalau saya  menduga dan berharap , Pak Ahok ini akan di jadikan pejabat setingkat Wamen. Dengan tugas membantu Menteri BUMN sebagai kepala pengawasan kinerja pegawai dan KKN di semua BUMN. Jabatan ini berkuasa hingga bisa usulkan copot direksi yang salah diseluruh BUMN.

Dengan kecerdasan , dan ketegasan nya , nantinya banyak  BUMN akan selamat, tidak cuma satu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun