Perjalanan menuju Pantai Karang Kulon, yang berada di kawasan Cagar Alam Leuweung Sancang, Garut Selatan, tidaklah mudah. Dari Bandung ke Pameungpeuk menempuh jarak sekitar 180 km dengan waktu tempuh 6--7 jam perjalanan darat. Jalan berliku khas jalur selatan Jawa Barat membuat perjalanan terasa panjang, namun pemandangan perbukitan, sawah, dan pesisir membuat lelah sedikit terobati.
Dari Pameungpeuk, perjalanan dilanjutkan menuju kawasan Leuweung Sancang, sebuah hutan lindung yang sarat cerita legenda Prabu Siliwangi. Untuk mencapai Pantai Karang Kulon, dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam perjalanan lagi dengan kendaraan, lalu berjalan kaki menembus vegetasi hutan.
Suasana Pantai Karang Kulon
Begitu tiba, suara debur ombak Samudra Hindia langsung menyambut. Pantai Karang Kulon tidak seperti pantai wisata pada umumnya---sepi, alami, dan penuh batu karang yang menjulang di tepi laut. Pasirnya berwarna kecokelatan, berpadu dengan rimbun hutan tropis di belakangnya.
Menerbangkan drone di sini memberi perspektif yang luar biasa. Dari udara, terlihat garis pantai yang panjang, ombak besar yang pecah di karang, serta hutan hijau lebat yang seolah menjadi benteng alami. Perpaduan laut biru tua dengan hijaunya Leuweung Sancang sungguh kontras dan menawan.
Kehidupan dan Cerita Lokal
Pantai ini jarang dikunjungi wisatawan, sehingga masih sangat alami. Penduduk sekitar percaya Leuweung Sancang adalah tempat yang sakral, terkait legenda Prabu Siliwangi yang menghilang di kawasan ini. Cerita itu membuat suasana pantai semakin terasa mistis dan penuh wibawa.
Meski begitu, masyarakat tetap ramah ketika ditemui. Mereka bercerita tentang kehidupan sehari-hari yang dekat dengan laut, sekaligus bagaimana mereka menjaga kawasan hutan dan pantai agar tetap lestari.