Â
Nama saya Gunawan Satyakusuma, seorang drone pilot yang beruntung bisa berkeliling sebagian Indonesia. Dari Sabang sampai Papua, setiap penerbangan bukan sekadar pekerjaan atau hobi, melainkan cara saya mengenal negeri ini dari sudut pandang yang berbeda: dari langit.
Setelah banyak perjalanan sebelumnya, kali ini saya tiba di Nabire, Papua Tengah, sebuah kota kecil di tepi Teluk Cenderawasih. Dari darat, Nabire tampak sederhana, tetapi ketika drone saya terbang tinggi, kota ini berubah menjadi permata: laut biru yang membentang luas, pesisir putih, dan pegunungan hijau yang berdiri kokoh di kejauhan.
Pulau Moor: Kanvas Biru di Tengah Lautan
Pulau pertama yang saya tuju adalah Moor. Dari udara, keindahannya benar-benar luar biasa. Pantai putih bersih melingkar rapi, dikelilingi gradasi laut biru kehijauan. Karang-karang tampak jelas di bawah permukaan air yang jernih. Saat itu saya merasa seakan sedang menatap sebuah lukisan alam raksasa yang nyaris sempurna.
Pulau Mambor: Harmoni Kehidupan Nelayan
Dari Moor, perjalanan berlanjut ke Pulau Mambor. Drone saya memperlihatkan kehidupan sederhana masyarakat nelayan: rumah-rumah di tepian pantai, anak-anak yang berlari-lari kecil sambil melambai, dan perahu-perahu kayu yang meninggalkan jejak panjang di permukaan laut. Dari atas, semua terlihat begitu harmonis---sebuah potret manusia dan alam yang hidup berdampingan.
Pulau Ratewo: Kesunyian yang Indah
Pulau terakhir dalam perjalanan ini adalah Ratewo. Pulau kecil yang sunyi, namun justru menyimpan pesona mendalam. Dari ketinggian, Ratewo tampak seperti titik hijau di tengah birunya samudera. Tak banyak aktivitas, hanya suara ombak, hembusan angin, dan burung-burung yang melintas. Kesederhanaannya justru membuat saya merasa damai.