Peranan judul tulisan di kompasiana sangat besar dalam mengundang pembaca. Dengan pemilihan judul yang “mengundang”, bagaimana pun isinya, sebuah tulisan akan bisa ramai dipenuhi pengunjung. Sehingga banyak penulis yang lebih memilih judul bombastis tanpa peduli isi tulisan.
---------------------------------------------------
Judul berfungsi untuk menjelaskan diri, membangkitkan perhatian, dan memberikan batasan terhadap ruang lingkup suatu tulisan. Seharusnya judul mampu mencerminkan isi dari tulisan, tidak boleh menyimpang, harus relevan dengan isi atau ada keterkaitan dengan beberapa bagian penting dari isi tulisan tersebut. Dengan membaca judul, diharapkan pembaca sudah memiliki gambaran awal tentang isi dari tulisan.
---------------------------------------------------
Selain pemilihan kalimat untuk judulnya, saya pun melihat banyak konpasianer yang menggunakan tanda-tanda baca seperti ‘tanda tanya’ [?] dan ‘tanda seru’[!] dalam judul tanpa memperdulikan pengaruh maknanya bagi tulisan..
---------------------------------------------------
Mari kita perhatikan contoh penulisan judul berikut :
-Tulisan-Tulisan di Kompasiana Bermutu
-Tulisan-Tulisan di Kompasiana Bermutu!
-Tulisan-Tulisan di Kompasiana Bermutu?
--------------------------------------------------------
Apa makna yang dapat kita tangkap dari perbedaan penulisan ketiga judul tersebut?
Kita lihat, judul yang pertama sudah memberikan gambaran tegas tentang isi tulisan yang (penulisnya) ingin mengungkapkan suatu fakta bahwa tulisan-tulisan yang disajikan dalam kompasiana adalah tulisan yang bermutu, tak ada keraguan yang sedikit pun bagi dirinya. Namun sang penulisnya tetap membiarkan pembaca untuk menyimpulkannya sendiri.
----------------------------------------------------
Kemudian, bandingkan dengan cara penulisan judul yang menggunakan tanda seru [!], dan penulisan judul yang menggunakan tanda tanya [?].
----------------------------------------------------
Sebelumnya mari kita pahami kembali tentang kaidah-kaidah penulisan tanda-tanda baca tersebut. Pemakaian tanda baca telah diatur berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 46 Tahun 2009, tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Secara ringkas kaidah penggunaan tanda tanya dan tanda seru adalah sebagai berikut :
--------------------------------------------------------
Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat. (Contoh: Alangkah mengerikannya peristiwa itu!).
----------------------------------------------------
Tanda Tanya (?)
- Tanda tanya dipakai pada akhir tanya. (Contoh: Kapan ia berangkat?)
- Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya. (Contoh: Ia dilahirkan pada tahun 1683 (?) )
---------------------------------------------------------
Bila diasumsikan sang penulis telah memahami dan konsisten dengan kaidah penggunaan tanda baca, maka makna dari masing-masing judul yang menambahkan tanda baca [!] atau [?] dapat mudah dipahami.
---------------------------------------------------------
Pada judul yang ditulis dengan ‘tanda seru’ [!] (Tulisan-Tulisan di Kompasiana Bermutu ! ), sang penulis ingin menyatakan kesungguhannya, dan menyerukan dengan rasa emosi yang kuat bahwa ‘tulisan-tulisan di kompasiana itu bermutu’. Sang penulis cenderung memaksa pembacanya untuk menerima kesimpulan yang dia buat. Dia tidak perduli tanggapan apa pun dari pembacanya.
----------------------------------------------------------
Sedangkan pada judul yang ditulis dengan ‘tanda tanya’ [?] (Tulisan-Tulisan di Kompasiana Bermutu ? ), sang penulis ingin menyatakan kesangsiannya, keraguan, atau pun ingin mengundang pertanyaan (Apakah benar Tulisan-Tulisan di Kompasiana Bermutu ?) yang jawabannya terserah si pembaca.. Biasanya penulis menyajikan isi tulisan berupa fakta-fakta dan opini tanpa memberikan kesimpulan apa pun diakhir tulisannya. Tulisan yang disajikan mengundang perenungan dan pendalaman lebih lanjut. Penambahan ‘tanda tanya’ [?] ini pun bisa dimaksudkan untuk “pengamanan diri” agar dia tidak mudah disalahkan oleh pembaca. Judul pun jadi berkesan lebih lunak.
--------------------------------------------------------
Jadi, bagaimanakah kita selama ini memaknai arti ‘tanda tanya’ [?] dan ‘tanda seru’[!] pada judul tulisan.kita ?
----------------------------------------------------------
Tulisan saya ini bermaksud agar kita semua dalam menyajikan tulisan bisa selalu berpegang pada kaidah-kaidah berbahasa yang baik dan konsisten serta dipahami bersama. Sehingga gagasan-gagasan mulia yang ingin disampaikan melalui setiap tulisan dapat dipahami dan dimaknai sesuai harapan dari penulisnya masing-masing.
Demikianlah, semoga bermanfaat.
--------------------------------------------------------------
Bacaan :
- http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Pedoman_penulisan_tanda_baca
- http://id.wikisource.org/wiki/Pedoman_Umum_Ejaan_Bahasa_Indonesia_yang_Disempurnaka
- http://nti0402.wordpress.com/2010/10/31/tema-judul-dan-topik-dalam-bahasa-indonesia/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Pedoman_gaya
- http://www.kamusbesar.com/16834/judul
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI