Rakyat Indonesia sudah bosan dengan prahara. Prahara terbesar tejadi diakhir 2004 saat beberapa saat SBY dilantik. Prahara tsunami melanda Aceh. Ratusan ribu jiwa melayang, harta benda tak terkira yan jadi korban. Disusul prahara gempa Jogja, Padang dan Nias. lalu gunung Merapi meletus dan bencana alam lainnya di seluruh Indonesia.
Itu prahara alam belum lagi praha kecelakaan transportasi seperti kecelakaaan Mandala yang menewaskan Gubernur Sumatera Utara Tengku Rizal Nurdin, lalu kecelakaan kereta Api di Bintaro (saat itu pak Hatta) sebagai menteri perhubungan). Padahal kalau di Jepang jika ada kecelakaan yang merenggut banyak nyawa menterinya langsung mundur. Belum lagi jatuh dan hilangnya Adam Air yang merenggut semua penumpang dan awak pesawat. Dan sederetan prahara di negeri ini.
Prahara yang terjadi telah menggores luka yang mendalam bagi rakyat yang terkena musibah. Rakyat berharap prahara tak ada lagi. Rakyat ingin tentram dan bahagia jauh dari musibah apalagi prahara. Memang perjalanan nasib dan takdir suatu kaum tak bisa diketahui. namun nasib suatu kaum tidak akan berubah sampai kaum itu sendiri yang mengubahnya.
Semoga negeri ini dilindungi dari seala prahara dan marabahaya.
Disclaimer:
Ini hanya artikel satire tidak ada hubungan dengan pencapresan Prabowo dan Hatta Rajasa (Prahara).
Salam Kompasiana, dan Selamat Hari Raya Waisak Bagi yang Merayakannya.