Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pak Jokowi Hati-hati dengan "Sahabat Palsu"

2 Januari 2015   08:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:59 1524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi (sumber foto: Kompas.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="624" caption="Presiden Jokowi (sumber foto: Kompas.com)"][/caption] Sejak Pak Jokowi dilantik menjadi Presiden RI pastilah semua orang mendekat yang dulu bukan pendukung pun sekarang mengaku-ngaku sebagai pendukung. Yang dulu tidak mencoblos pak Jokowi sekarang ngaku-ngaku mencoblos Jokowi. Bukan saja di dunia nyata bahkan di dunia maya paling banyak sahabat palsu ini. Pastilah Pak Jokowi sudah merasakannya dan sudah mengantisipasinya. Ketika Pak Jokowi memilih menteri banyak sahabat palsu ini terbuka kedoknya. Mereka yang tak tulus mendukung pak Jokowi dan hanya berharap kursi menteri banyak yang sakit hati karena tak terpilih jadi menteri. Ternyata Pak Jokowi sudah faham mana sahabat sejati dan mana sahabat palsu. Buktinya Pak Jokowi tidak sedikit pun membagi kursi menterinya kepada orang-orang yang bermuka dua. Yang mempunyai standar ganda. Walau dalam istilah politik tak ada kawan abadi dan musuh abadi. Tapi Pak Jokowi sepertinya tahu mana kawan dan mana lawan sehingga beliau tak akan terjebak dalam "persekongkolan perkawanan". Pak Jokowi memang sangat menjaga hal itu agar setiap kebijakan yang dikeluarkannya tidak jadi kebijakan politik dagang sapi. Inilah bedanya Pak Jokowi dengan pendahulunya yaitu SBY. SBY terjebak dalam koalisi dagang sapi yang mengakibatkan beliau tak leluasa dalam bertindak dan mengambil keputusan. Bahkan kita tahu bahwa saat SBY hendak menaikkan harga BBM salah satu partai pendukungnya yaitu PKS bermain di dua kaki. Pak Jokowi tak ingin tersandera dalam kebijakan yang menyulitkan posisi beliau. Makanya Pak Jokowi menarik garis demarkasi yang jelas antar KIH dan KMP. Dengan garis batas yang jelas ini beliau akan mudah memutuskan segala sesuatunya dengan cepat. Tanpa tersandera oleh kepentingan "perkoncoan" yang merugikan rakyat banyak. Dengan demikian Pak Jokowi akan bekerja dan memutuskan kebijakan dengan cepat dan tepat. Walau banyak yang mengkritik disertai celaan dan nyinyiran namun Pak Jokowi mantap bahwa apa yang dilakukannya untuk kepentingan bangsa dan negara dan ada hasil yang nyata. Selamat tahun Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla semoga selalu dilimpahkan kesehatan dan kemudahan serta pertolongan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa dalam memimpin Indonesia untuk mencapai Indonesia hebat dan memakmurkan rakyat. Salam Kompasiana.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun