Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Caci-Maki untuk Orang yang Buang Sampah Sembarangan

6 Maret 2013   02:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:15 3437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="283" caption="Larangan Berbentuk Makian (img-wordpress.com)"][/caption]

Pernah melihat tulisan atau larangan buang sampah sembarang dengan cacian bahkan makian dengan kata kasar. Bahkan sampai keluar semua isi kebun binatang untuk mencaci maki orang yang membuang sampah sembarangan.

[caption id="" align="aligncenter" width="283" caption="Berani buang sampah disini (img-wordpress.com)"]

[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="283" caption="Kalau masih berani buang di sini berarti punya nyawa cadangan (img-blogspot.com)"]

[/caption]

Mungkin anda pernah menjumpainya bahkan pernah membacanya. Mungkin anda pula yang pernah membuang sampah sembarangan. Tapi tak merasa dan enjoy saja membaca makian itu.

Walaupun dengan caci maki yang kasar dan mengerikan, tapi sampah tetap saja dibuang sembarangan dan berserakan ditempat-tempat umum, di pinggir-pinggir jalan,di sungai bahkan di got-got adalah langganan orang-orang membuang sampah. [caption id="" align="aligncenter" width="283" caption="Kalau mau gak selamat buang sampah di sini (img tiankid.web.id)"][/caption]

Tulisan tinggal tulisan, makian pun tak ada pengaruhnya. Malah kadang orang yang membuang sampah malah tertawa mengejek orang yang menulis itu sambil berkata, tulisan kagak ngaruh ama gue. "Tulis lagi yang lebih sadis gue tetep buang sampah sembarangan."

Waduh, sudah begitu parahkah hati nurani kita. Sampai-sampai cacian dan makian pun sudah tak berpengaruh alias sudah kebal.

Memang ada perda atau peraturan daerah yang melarang membuang sampah sembarangan dengan sanksi denda beberapa puluh ribu rupiah, tapi dasar negara kita yang katanya negara hukum. Aturan yang kecil-kecil inilah yang sering tidak diindahkan bahkan selalu dilanggar dan pelanggarnya melenggang seenaknya saja,

[caption id="" align="aligncenter" width="283" caption="Perda Larangan Buang Sampah Sembarangan yang sudah hampir hilang tulisannya (img-blogspot.com)"]

[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="284" caption="membuang sampah dari mobil (img-wordpress.com)"][/caption]

Kita mungkin pernah sengaja atau tak sengaja melempar sampah tisyu atau bungkus permen dari jendela mobil langsung dibuang ke jalan. Bahkan tanpa sadar sampah anda mengenai pengguna jalan yang lain.

Hal ini juga kerap terjadi, tapi hanya makian yang keluar dari mulut orang yang mungkin terkena sampah anda. Hukuman ya, tak ada. Bahkan mungkin pengendara mobil yang membuang sampah tadi tertawa-tawa karena sampahnya mengenai orang lain.

Miris sekali negeri kita ini. Manajemen sampah saja tidak bisa dilakukan dengan baik. Padahal sampah adalah aib pada diri kita masing-masing.

Ingat kita adalah penghasil kotoran atau sampah yang ada dalam perut kita. Tanpa kita sadari kita selalu membawa-bawa kotoran kemanapun kita berada. Tetapi Tuhan Maha baik. Tuhan memberikan akal dan pikiran pada kita, kita diajarkan untuk membuang kotoran kita tidak di semua tempat tapi kita mempunyai WC atau toilet untuk memenuhi hajat kita dalam membuang kotoran kita.

[caption id="" align="aligncenter" width="283" caption="Malu dong sama anak ini (img-wordpress.com)"]

[/caption]

Kenapa hal itu tidak kita praktekan untuk sampah yang lain? Kenapa hanya sampah dalam perut kita saja kita tidak membuangnya sembarangan. Ya rasa malu. Kita akan malu jika kita buang air besar dan kecil sembarangan. Maka tanamkanlah rasa malu itu agar kita juga tidak membuang sampah sembarangan.

Salam –Kompasiana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun