Mohon tunggu...
Kraeng Guido
Kraeng Guido Mohon Tunggu... Petani Cengkeh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pembudidaya Tanaman Cengkeh | Senang dengar lagu band Jamrud, Padi dan Boomerang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dalam Setahun Orang NTT Menghabiskan 3 Triliun untuk Membeli Sabun dan Shampo

23 April 2019   02:27 Diperbarui: 23 April 2019   05:56 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merdeka.com: Viktor B. Laiskodat

Menurut Gubernur NTT, Viktor B. Laiskodat, dalam setahun orang NTT menghabiskan kurang lebih 3 Triliun untuk membeli sabun dan shampo.

Sebuah klaim yang tekesan 'receh' dan lumayan terdengar lucu. Karena memang ini sebatas klaim pribadi yang kebenarannya sangat diragukan.

Tapi ya ada bagusnya juga karena sebelumnya Pak Gubernur pernah menyerukan kepada masyarakat NTT untuk menanam Kelor atau marungga. Tanaman tersebut menurutnya dapat diolah menjadi bahan dasar pembuatan sabun dan sampo.

Bahkan instruksi penanaman daun kelor ini sudah termaktub didalam program pemerintah tentang revolusi hijau.

Pada sebuah kesempatan juga, Wagub NTT Nae Soi telah menjuluki daun kelor ini sebagai "pohon pemberian Tuhan". Ngeri! Saking ajaib pohon ini untuk menggantikan peranan sabun dan shampo.

Julukan 'Pohon Ajaib' yang disematkan pada tanaman Kelor tampaknya bukan pertama kali diungkapkan oleh Wakil Gubernur NTT, Yoseph Nae Soi. Saking berniat 'kepoin' manfaat daun kelor ini saya pun  melakukan penelusuran di mesin pencarian Google, dan ternyata saya mendapat kisi-kisi serta rujukan terkait tanaman Kelor ketika diketikkan kata Miracle Tree (Pohon Ajaib). Luar biasa pohon ini ternyata!

Gelar 'Pohon Ajaib' juga bahkan telah disematkan Organisasi Kesehatan Dunia WHO setelah melakukan studi dan menemukan bahwa tumbuhan ini berjasa sebagai penambah kesehatan berharga murah selama 40 tahun ini di negara-negara termiskin di dunia.

Ucapan Viktor B. Laiskodat, Apakah sebatas 'omong besar'?

Akhir-akhir ini, ia kerap menjadi bahan omongan masyarakat NTT. Betapa tidak demikian, politisi Partai Nasdem ini kerap mengucapkan kata-kata provokatif yang memantik beragam reaksi dari publik NTT.

Dengan gaya bicara yang terdengar "tegas', sedikit -- atau boleh juga dibilang banyak -- terlihat seperti sedang "marah-marah", ia sering melontarkan pernyataan-pernyataan yang cukup menghentak sekaligus mengagetkan publik NTT, bahkan setanah air. Seperti ancaman 'mematahkan kaki para pelaku human traffiking, 'Hanya orang pintar dan kaya saja yang masuk surga', dan sebagainya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun