Menurut Gubernur NTT, Viktor B. Laiskodat, dalam setahun orang NTT menghabiskan kurang lebih 3 Triliun untuk membeli sabun dan shampo.
Sebuah klaim yang tekesan 'receh' dan lumayan terdengar lucu. Karena memang ini sebatas klaim pribadi yang kebenarannya sangat diragukan.
Tapi ya ada bagusnya juga karena sebelumnya Pak Gubernur pernah menyerukan kepada masyarakat NTT untuk menanam Kelor atau marungga. Tanaman tersebut menurutnya dapat diolah menjadi bahan dasar pembuatan sabun dan sampo.
Bahkan instruksi penanaman daun kelor ini sudah termaktub didalam program pemerintah tentang revolusi hijau.
Pada sebuah kesempatan juga, Wagub NTT Nae Soi telah menjuluki daun kelor ini sebagai "pohon pemberian Tuhan". Ngeri! Saking ajaib pohon ini untuk menggantikan peranan sabun dan shampo.
Julukan 'Pohon Ajaib' yang disematkan pada tanaman Kelor tampaknya bukan pertama kali diungkapkan oleh Wakil Gubernur NTT, Yoseph Nae Soi. Saking berniat 'kepoin' manfaat daun kelor ini saya pun  melakukan penelusuran di mesin pencarian Google, dan ternyata saya mendapat kisi-kisi serta rujukan terkait tanaman Kelor ketika diketikkan kata Miracle Tree (Pohon Ajaib). Luar biasa pohon ini ternyata!
Gelar 'Pohon Ajaib' juga bahkan telah disematkan Organisasi Kesehatan Dunia WHO setelah melakukan studi dan menemukan bahwa tumbuhan ini berjasa sebagai penambah kesehatan berharga murah selama 40 tahun ini di negara-negara termiskin di dunia.
Ucapan Viktor B. Laiskodat, Apakah sebatas 'omong besar'?
Akhir-akhir ini, ia kerap menjadi bahan omongan masyarakat NTT. Betapa tidak demikian, politisi Partai Nasdem ini kerap mengucapkan kata-kata provokatif yang memantik beragam reaksi dari publik NTT.
Dengan gaya bicara yang terdengar "tegas', sedikit -- atau boleh juga dibilang banyak -- terlihat seperti sedang "marah-marah", ia sering melontarkan pernyataan-pernyataan yang cukup menghentak sekaligus mengagetkan publik NTT, bahkan setanah air. Seperti ancaman 'mematahkan kaki para pelaku human traffiking, 'Hanya orang pintar dan kaya saja yang masuk surga', dan sebagainya