Mohon tunggu...
Guıɖo Arısso
Guıɖo Arısso Mohon Tunggu... Insinyur - ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

ᗰᗩᖇᕼᗩEᑎ

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Bisnis Porang yang Harganya Mulai Bersaing dengan Cengkeh

7 Januari 2020   14:27 Diperbarui: 8 Januari 2020   14:33 7585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanaman (buah) porang| dok.pri FB

Tapi sedini saya pribadi menaruh bangga bukan kepalang melihat kegesitan petani-petani muda Manggarai ini turun ke ladang. Pun jouk diskusi tidak lagi melulu perihal basa-basi ala milenial yang syarat normatif, melainkan sedini sedikit bergeser ke hal-hal yang produktif.

Kebanyakan dari petani-petani muda ini adalah mereka yang lulusan perguruan tinggi. Yang kebetulan belum bekerja dan atau masih mencari kerja (pengangguran tertutup). 

Melihat fakta ini tentu berkesadaran pada potensi-potensi yang bisa digarap seketika di desa. Ya hitung-hitung untuk membeli rokok dan paketan internet. Iya kan?

Tanaman porang ini memang sudah banyak yang cari. Kebanyakan dari pembeli-pembeli ini adalah mereka yang berasal dari Madiun dan Kediri, Jawa Timur. Pun orang atau sesama pengusaha dari Manggarai juga.

Baca juga: Harga Cengkeh yang Membuat Galau Sang Bapak

Menurut informasi yang sampai ketelinga saya juga, di Madiun sana patokan harga porang ini naiknya dua kali lipat dibandingkan di Manggarai. Yakni 100-110 ribu per kilo untuk porang kering dan 50 untuk porang basah. Hal ini bisa dimaklumi karena biaya produksi dan distribusi barang dan jasa.

Sementara untuk wilayah Manggarai Raya harga porang kering per kilogramnya 50 sampai 55 ribu. Sementara untuk porang mentah 15-20 ribu per kilonya. Lumayanlah, untuk saat ini bisa menyangi harga cengkeh yang terjun bebas-sebebasnya.

Baik petani cengkeh, kopi, kemiri hingga petani sawah sekarang ini, sudah mulai sesibuk semut menggalakan tanaman porang ini d ilahannya. Semoga saja tanaman agrikultur yang menjadi konsentrasi tani selama ini tidak ditinggalkan begitu saja, karena merupakam sama-sama tanaman yang berpontesial.

Aktivitas tani di bulan basah (red; januari) seperti ini memang grafiknya menanjak. Karena selain memanfaatkan curah hujan yang ada, pun mengolah tanah yang subur oleh air hujan. Harapan saya cuma satu, semoga dengan semangat bertani ini kelak ekonomi kembali berdenyut dikalangan petani.

Bisnis Santuy Tanaman Porang 

Menurut para pembudidaya porang dan yang sudah lama bergelut dengan tanaman ini, tehnik menanam tanaman ini tidak begitu sulit alias santuy. Kita hanya perlu menggemburkan tanah, membuat semacam lubang hingga ditambah pupuk kandang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun