Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menjawab Pertanyaan, Untuk Apa Aku Lahir di Dunia?

24 Juli 2022   05:05 Diperbarui: 24 Juli 2022   06:15 3236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjawab Pertanyaan Untuk apa aku lahir di dunia? (gambar: newsweek.com, diolah pribadi)

Di momen ulang tahun kelahiran ini, pertanyaan di atas kembali menyeruak di hati. Untuk apa aku lahir di dunia?

Apakah aku sudah menjadi seperti yang diharapkan mendiang mama dan papa?

Apakah aku sudah berguna dan menyokong kakak dan adik?

Apakah aku sudah menjadi kepala rumah tangga yang baik bagi istri dan anakku?

Apakah aku sudah berguna dan tidak menyusahkan orang-orang yang berada di sekelilingku baik dalam pergaulan masyarakat maupun organisasi?

Aku tak bisa menjawabnya sendiri, karena pasti akan sangat subjektif penilaiannya.


Tapi yang aku tahu pasti, aku yang dulu pernah nakal di saat kecil, setelah mengenal ajaran Sang Buddha, perlahan dapat menyadari kenakalan dan berusaha memperbaiki.

Belajar agama Buddha di Vihara dengan bimbingan orang tua asuh yang tidak membedakan anak kandung atau anak orang lain, sehingga dapat memimpin Puja dan menjadi Dhammaduta di berbagai komunitas.

Bertemu dengan pasangan hidup di Vihara, harus berjuang meyakinkan orang tua dan calon mertua tentang ciong besar yang masih dapat dijalani dengan kias dan kebijaksanaan serta perbuatan baik yang ditekadkan bersama.

Bersama dengan istri, mengkondisikan anak menjadi seorang dokter yang siap berbakti pada kemanusiaan, sebagai penebus cita-cita mendiang papa yang mengharapkan anaknya menjadi dokter atau tentara yang belum kesampaian.

Bertemu dengan kalyanamitta yang selalu mendukung dalam melakukan perbuatan baik dan berguna bagi perkembangan kebahagiaan diri sendiri dan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun