Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Semakin Tinggi, Semakin Banyak yang Dilepas

10 April 2022   06:28 Diperbarui: 10 April 2022   06:33 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semakin tinggi, Semakin Banyak yang Dilepas  (gambar: monster.com, diolah pribadi)

Trauma, kebencian masa lalu yang dipendam, membuat perjalanan hidup ke depannya menjadi lebih berat. Ibarat membawa banyak barang yang sudah tidak digunakan lagi dalam perjalanan, sehingga memberatkan perjalanan itu sendiri. Untuk itu kita perlu merelakan kenangan-kenangan itu pergi. tidak diingat-ingat lagi.

"Hiduplah saat ini", kata-kata yang sering saya dengar dari kitab-kitab Buddha.

Terlebih lagi ketika ajal semakin dekat. Ketika kenangan-kenangan buruk tidak dilepaskan, masih tetap digenggam dalam batin. Membiarkannya untuk selalu berbisik; "Dia menipuku, dia mencelakaiku, dan seterusnya."

Semuanya hanya akan berbahaya untuk kehidupan berikutnya, karena pikiran buruk terakhir yang muncul sesaat sebelum meninggal itu mengkondisikan terlahir di alam sengsara.

Meditasi menjadi sarana untuk membersihkan batin yang dipenuhi kenangan dan emosi yang tidak berguna. Dengan meditasi, kita berlatih untuk berdiam diri, tidak mudah bereaksi terhadap segala kenangan yang muncul.

Semakin besar dan tinggi rumah, semakin banyak yang perlu dibersihkan. Di masa awal saya menikah, masih sedikit isi rumahnya.

Seiring berjalannya waktu kehidupan rumah tangga dan punya anak, semakin bertambahlah isi rumah tangga: Peralatan dapur, peralatan kebersihan, mainan anak, buku-buku sekolah, tas, dan masih banyak lagi.

Lalu rumah direnovasi, dibuat lebih tinggi dan lebih banyak ruang untuk menampung isi rumah. Namun kemudian terisi lagi dengan barang-barang baru. Tidak akan pernah cukup menampung semuanya jika yang lama tidak dilepaskan atau didanakan.

"Ah sayang, buku ini nanti bisa dipakai lagi" kadang terlintas saat melihat buku lama yang masih ada di dalam rumah.

Akhirnya rumah menjadi gudang dan terkesan kumuh, sehingga menjadi sarang kehidupan makhluk-makhluk lain baik yang tampak maupun yang tak tampak, seperti rayap, semut, kecoa, tikus, dan lain-lain.

Pada akhirnya barang-barang tersebut yang tidak terpakai lambat laun juga lapuk. Kondisi ini pun tidak baik untuk kesehatan penghuni rumah. Maka rumah dan isinya pun perlu di daur ulang. Diperbaiki jika rusak, diserahkan ke yang lebih membutuhkan jika sudah tidak terpakai, dibuang atau dikeluarkan dari rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun