Suka tidak suka, entah bergurau atau tidak tantangan Soekarwo cukup cerdas dalam berobsesi secara politis. Hal tersebut membuktikan bahwa gubenur berkumis tebal tersebut adalah sosok Kepala Daerah yang cukup visible.
Kesan tersebut tertangkap kuat nampak daari cara ia melempar bola 'keberuntungan' diarahkan kepada sosok pemimpin muda yg sama visioner denganya, Meski ”aneh” karena Malang bukan kota pelabuhan, namun mengapa saat pelantikan walikota Malang, Gubenur Jawa Timur Soekarwo memberi ‘tantangan’ : meminta agar walikota bisa menghidupkan perdagangan antar pulau, sehingga perputaran ekonomi bisa sehat” [Kominfo Jatim News, Jumat, 13 Sept’2013 |10:07].
...
hmm...politik "hujan gerimis" setidaknya lebih dan akan lebih memberikan peluang dibanding politik "hujan abu" yang rawan implikasi permasalahan
dalam konteks tersebur, ending atas tantangan Bubernur Jatim seyogjanya bisa berbukti "dingin-dingin nikmat" jika sense of leader sanggup terbingkai creative thinking, mengingat jauh menjelang lengsernya , Pak Harto sudah memberikan sinyal lewat Inpres no. 2 ' 1998 tentang tentang Perdagnangan Antar Daerah Tingkat I dan Tingkat II / Pulau
...
Namun ytang terang, kehadiran H. Moch. Anton - Sutiaji menggenggam pucuk kepemimpinan kota Malang sudah nampak dini diperhitungkan oleh Kepala Daerah yang terwacanakan strong character spt Soekarwo tersirat [sadar/tdk sadar] mengakui ada semacam aura kepemimpinan yang melekat pada diri ketua PITI Malang Raya yang kini menjabat sebagai Walikota bersama wakilnya Sutiaji, Tokoh NU yang low profile... maka lengkaplah power kepemimpinannya.... di kota Malang, patut diperhitungkan secara, cermerlang !
...
Hmmm...dgn tantangan Soekarwo, maka pasangan AJI bisa lebihdini berpeluang menunjukan sense of leader nya... bukan untuk Soekarwo tetapi lebih krusial untuk masyarakatnya... Kota NGALAM AYAR, KER...
[mencuplik ulang, catatan: 28 Oktober 2013 ]
