Minggu pagi di jantung kota Surabaya, ada sebuah fenomena yang baru saya ketahui. Puluhan penghobi fotografi rela berpeluh keringat di banyak pengkolan jalan arteri Kota Pahlawan. Paparazzi pengkolan ini, begitu bisa saya sebut, memberikan sensasi unik bagi saya sekeluarga yang berkeliling kota dengan sepeda motor.
Dari Jalan Dr. Soetomo, pagi tadi kami memutuskan tidak berhenti di Car Free Day (CFD) di Jalan Darmo, sebab anak kedua saya ingin melihat Submarine alias Monumen Kapal Selam. Jadilah kami belok kiri ke Jalan Urip Sumoharjo dan lanjut ke seputaran Basuki Rahmat.
Ada segelintir pemuda yang memegang smartphone nya berada di depan Hotel Bumi maupun Gramedia Expo (Dyandra Convention Center). Saya awalnya berpikir bahwa mereka sedang melakukan photo selfie atau vlogging di jalan yang juga dilewati banyak runner ataupun para pe-gowes.
Namun ternyata, kelompok yang lebih besar saya dapati di Loop BASRA atau putar balik depan Tunjungan Plaza.Â
Ada belasan orang dengan kamera beragam, baik DSLR, mirrorless, bahkan Smartphone canggih lengkap dengan tripod nya, secara simultan memotret setiap kendaraan yang lewat.
Tentu saya merasa jadi selebriti sepersekian detik, dengan sorot banyak kamera tanpa blitz ini. Ini menjadi sebuah sensasi baru, karena yang saya tahu biasanya penghobi fotografi candid ini hanya mengambil gambar di jalur lari seperti Lapangan Thor.
Usai melewati Gedung Grahadi, tampak pula tepat di bundaran air mancur Jalan Pemuda, ada empat pemuda yang membidik kameranya bak paparazzi profesional.
Usut punya usut, sebenarnya incaran utama mereka adalah para grup motor (sport ataupun Harley-Davidson), maupun pengendara sepeda antik atau grup gowes yang kerap melakukan riding di Minggu pagi.
Saya jadi bertanya-tanya, mungkin bagi pembaca yang tahu, hasil jepretan mereka biasanya di post di mana ya? Apakah ada akun instagram tertentu yang mengumpulkan hasil foto paparazzi pengkolan ini?