Kompasiana - Banyak nyinyiran tentu diterima Gennaro Gattuso kala didapuk sebagai pelatih kepala Timnas Italia, menggantikan Luciano Spalletti yang tiba-tiba mengundurkan diri. Aura skeptisisme itu wajar, mengingat rekam jejaknya sebagai pelatih yang belum pernah benar-benar meraih sukses besar di level klub.Â
Namun dalam laga debutnya, Rino mencatat sebuah angka yang tidak hanya fantastis, tetapi juga memberi harapan. 40 tembakan dan 5 gol! Lawan yang dihadapi memang hanyalah sekelas Estonia, dan itu pun di hadapan pendukung di Atleti D'Azzurri. Tetapi, pada laga yang dihelat Sabtu (6/9/2025) dini hari WIB tersebut, wajah baru Timnas Italia mulai terlihat.
Di laga ini, Moise Kean, Giacomo Raspadori, dan Alessandro Bastoni mencetak sebuah gol, melengkapi brace dari striker Al Qadisiyah, Mateo Retegui.Â
Tiga poin ini mutlak diperlukan dalam langkah mereka berikutnya di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa. Saat ini, Gianluigi Donnarumma dkk masih menempati peringkat ketiga Grup I, tertinggal tiga poin dari Israel dan enam poin dari Norwegia.Â
Posisi ini jauh dari ideal bagi tim sekelas Italia. Apalagi trauma kegagalan lolos di dua edisi Piala Dunia sebelumnya, tentu menjadi beban tambahan.
Sebuah kanal berita online Nasional memberi tajuk nyeleneh, bahwa Timnas Italia hampir menyamai prestasi Timnas Indonesia, yang menang 6-0 melawan Chinese Taipei. Tentu saja perbandingan itu tidak sepadan. 40 tembakan loh! Bayangkan saja sekitar 2 menit Timnas Italia melepaskan tembakan ke gawang Estonia.
Jika bukan karena kesigapan kiper Estonia milik Arsenal, Karl Hein, dan juga peran mistar gawang, tentu jumlah gol Mateo Retegui dkk bisa berlipat ganda.
Lalu apa yang membedakan Timnas Italia versi Rino Gattuso dengan Timnas Italia edisi sebelumnya, mari kita bahas.
Formasi Klasik di Era Modern: Mengenang Kejayaan 2006
Di tengah minimnya pemain berlabel superstar di kubu Gli Azzurri saat ini, Gennaro Gattuso memilih untuk tidak bereksperimen. Ia merubah pakem negaranya ke gaya lama.Â