Ritme yang sudah terbentuk, baik di Al Nassr maupun di Timnas Portugal, rasanya terlalu berharga untuk dikorbankan dengan risiko yang lebih besar.Â
Bayangkan jika ia memutuskan untuk berpindah ke Al Hilal atau bahkan pulang kampung ke Sporting Lisbon. Beban adaptasi baru tentu akan menjadi tantangan tersendiri bagi dirinya.Â
Belum lagi, jika ia kembali ke Eropa, intensitas pertandingan yang meningkat drastis berpotensi meningkatkan risiko yang amit-amit tak ingin dirasakannya, yakni cedera.
Menutup musim 2024/2025 hanya di peringkat ketiga, di bawah Al Ittihad dan Al Hilal, berarti Cristiano Ronaldo dan Al Nassr akan absen dari kompetisi Liga Champions Asia musim depan.Â
Kondisi ini justru bisa menjadi berkah tersembunyi. Pemilik lima kali Ballon d'Or ini kini bisa lebih fokus untuk meraih trofi domestik, terutama gelar liga yang tak kunjung didapatkannya selama berseragam kuning-biru.Â
Sebuah target yang realistis dan mungkin menjadi obsesi barunya di fase akhir kariernya.
Pesan Perdamaian dari Jantung Sepak Bola untuk Dunia
Dunia saat ini diselimuti ketegangan, terutama dengan rentetan adu balas serangan antara Israel dan Iran.Â
Cristiano Ronaldo, yang berada tidak jauh dari lokasi gejolak, yakni di Arab Saudi, menggunakan segala pengaruhnya untuk mengirimkan pesan perdamaian yang kuat.Â
Tanpa berkomunikasi langsung dengan salah satu pihak yang berseteru, Cristiano, melalui ajakan Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, mendorong Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk bertindak atas nama perdamaian.
Meskipun terkesan tidak campur tangan secara langsung dengan konflik yang terjadi antara Israel dan Iran, diyakini Trump mempunyai pengaruh besar untuk menjadi sosok pendamai kedua negara.Â