Kompasiana - Musim 2024/2025 mungkin akan dicatat sebagai salah satu musim terberat bagi Real Madrid di era modern.
Ambisi meraih trofi besar di kancah domestik dan Eropa meredup seiring perjalanan kompetisi, meninggalkan Madridista dalam balutan kekecewaan.
Praktis hanya trofi UEFA Super Cup saja uang masuk dalam etalase Santiago Bernabeu.
Namun, di tengah gersangnya torehan tim, ada satu nama yang bersinar begitu terang, menjadi oase di padang pasir ketidakpuasan: Kylian Mbappe.Â
Penyerang 26 tahun asal Prancis ini, pada penutupan jornada 38 La Liga (24/5/2025), resmi mengukuhkan dirinya sebagai peraih Golden Boot Eropa 2025 dengan catatan 31 gol di La Liga, sebuah prestasi yang layak diacungi jempol.
Brace (dua gol) ke gawang Real Sociedad pada laga pamungkas La Liga menjadi penutup manis bagi petualangan gol Mbappe.Â
Dengan 31 gol (koefisien x2), ia berhasil mengungguli para pesaingnya yang tak kalah garang: Viktor Gykeres (39 gol, koefisien x1.5), Mohamed Salah (29 gol, koefisien x2), dan Robert Lewandowski (27 gol, koefisien x2).Â
Angka-angka ini bukan sekadar statistik, melainkan cerita tentang kegigihan, adaptasi, dan pembuktian diri.
Badai Adaptasi dan Perjuangan di Paruh Pertama
Datang ke Real Madrid dengan status "galactico gratisan" pada awal musim, ekspektasi terhadap Mbapp membumbung tinggi, setinggi langit di atas Santiago Bernabu.Â
Namun, seperti yang sering terjadi dalam sepak bola, ekspektasi besar kerap berbanding terbalik dengan realita awal.