Pagi itu, 26 Maret 2025, Stasiun Gubeng Surabaya sudah berdenyut dengan energi para pemudik. Tujuan saya kali ini adalah Kutoarjo, sebuah perjalanan nostalgia dengan Kereta Api Pasundan kelas ekonomi, yang jadwal keberangkatannya pukul 05.00 WIB.Â
Namun, ada satu hal yang membuat suasana pagi itu terasa berbeda, lebih bersemangat, dan didominasi satu warna: merah!Â
Semalam sebelumnya, Timnas Indonesia baru saja mengukir kemenangan manis 1-0 atas Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Gol tunggal dari Ole Romeny seolah menjadi soundtrack yang membahana, mewarnai semangat mudik tahun ini dengan optimisme dan kebanggaan.Â
Di antara hiruk pikuk calon penumpang, mata saya menangkap beberapa sosok yang masih setia mengenakan jersey merah kebanggaan, baik keluaran terbaru maupun edisi lawas.Â
Obrolan singkat di peron stasiun dan di dalam gerbong kereta, karena saya bepergian sendiri, tak bisa lepas dari bahasan heroiknya Timnas semalam. Ah, mudik kali ini memang terasa istimewa, seperti yang didengungkan Presiden Prabowo, "yang terbaik sepanjang sejarah". Dari sudut pandang saya, ya karena kemenangan Timnas Garuda yang menambah semarak perjalanan ini!
Vibes Timnas Indonesia di Mudik 2025
Gelombang semangat kemenangan Timnas Indonesia rupanya tak hilang dari layar kaca semalam sebelumnya. Di Stasiun Gubeng pagi itu, aura positif kemenangan Garuda Muda seperti menular.Â
Sapaan antar penumpang seringkali diawali dengan senyum lebar dan celetukan, "Semalem menang, ya!" atau "Timnas menang, mudik senang!"Â
Saya sendiri merasakan kehangatan obrolan dengan seorang bapak di sebelah kursi, yang dengan bangga mengenakan jersey Timnas edisi babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 tahun lalu. Beliau bercerita tentang bagaimana nobar semalam di kampungnya begitu meriah, dan kemenangan ini menjadi penyemangat tersendiri untuk bertemu keluarga di kampung halaman.
Di dalam kereta pun demikian. Meski KA Pasundan kelas ekonomi ini tergolong padat, namun suasana tetap cair dan penuh keakraban. Sesekali terdengar teriakan "Indonesia!" dari sekelompok anak muda yang juga mengenakan atribut merah.Â
Saya jadi teringat lima tahun lalu, saat mudik dengan kereta yang sama bersama keluarga besar untuk nyekar ke makam Mbah Buyut. Suasana kekeluargaan memang selalu terasa di gerbong kereta AC-Ekonomi ini, namun kali ini, sentuhan semangat Timnas Indonesia memberikan warna yang berbeda.Â