Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Atalanta Beri Malam Terburuk bagi The Reds Musim Ini, Burn-out, Klopp?

12 April 2024   08:39 Diperbarui: 12 April 2024   15:15 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gelandang Atalanta, Mario Pasalic, mencetak gol ketiga Atalanta ke gawang Liverpool pada Jumat (19/4/2024).(AFP/DARREN STAPLES) via kompas.com

Memainkan laga di Anfield untuk leg pertama Perempatfinal UEFA Europa League (UEL), Liverpool harus menanggung malu dilibas Atalanta dengan skor telak 0-3. Malam terburuk bagi tim asuhan Jurgen Klopp musim ini, mengingat sebelumnya mereka tidak pernah kalah di kandang. Meremehkan kompetisi UEL? Atau memang The Reds sudah burn-out?

Bertanding pada Jumat (12/4/2024) dini hari WIB, bintang kemenangan La Dea adalah striker Timnas Italia Gianluca Scamacca. Scamacca mencetak dua gol pada menit 38' dan 60'. Aksinya pada menit 83' dalam memporakporandakan pertahanan Liverpool membuat Mario Pasalic bisa cetak gol ketiga bagi skuad asuhan Gian Piero Gasperini.

Hasil ini membuat perjuangan Liverpool mengejar treble akan terasa berat pada sisa musim. Minggu lalu mereka baru saja dikudeta Arsenal dari puncak klasemen Premier League usai berimbang dengan Manchester United. 

Mau lolos ke semifinal UEL, The Reds harus bisa membalikkan defisit tiga gol ini di Bergamo, pada leg kedua yang digelar Jumat (19/4/2024) depan.

Mohamed Salah cs sebenarnya masih menguasai jalannya laga dengan penguasaan bola mencapai 71%, serta jumlah tembakan yang lebih banyak dibandingkan Atalanta (19:11). Namun mereka mengalami drop performa di semua lini.

Pertahanan kocar-kacir membuat Caoimhin Kelleher harus menerima 7 shoot on goal sepanjang laga. Di lain pihak, lini serang Liverpool tidak cukup efektif degan hanya hasilkan 5 tembakan ke gawang dari 19 usaha mereka.

Para penggemar The Reds tentu bertanya-tanya apa yang terjadi pada tim kesayangannya. Begitu pula dari pihak para lawan tentu akan menganalisa laga ini untuk mencari titik lemah The Reds. Mari kita bahas.  

Sikap Selow Jurgen Klopp dan Fokus yang Terbagi

Dalam konferensi pers sebelum laga semalam, Jurgen Klopp memberikan statement yang menarik seputar persiapannya menghadapi Atalanta. Ia yang pernah berjumpa La Dea di UEFA Champions League (UCL) musim 2020/2021 mengatakan bahwa tim besutan Gasperini tidak mengalami perubahan gaya permainan.

"Atalanta tricky, kami pernah melawan mereka [sebelumnya]. Sekarang saya tidak menonton mereka sebanyak 500 kali sejak itu, tetapi masih dengan manajer yang sama, saya cukup yakin strukturnya serupa - yang berarti tidak nyaman untuk dilawan, sangat terorganisir dengan baik," ujar Klopp dikutip dari situs Liverpool dikutip dari detiksports.

Pernyataan yang mengandung ambiguitas, antara ia full-respect terhadap Atalanta, atau malah memandang remeh Atalanta dengan menganggap mereka tidak ada progres. Cukup ironi, pasalnya pada fase grup UCL tersebut, Liverpool harus kalah o-2 di Anfield (26/11/2020)!

Bila didengar oleh skuad Atalanta, perkataan Klopp akan memantik semangat jadi lebih membara dari tim yang sekarang berada di peringkat ke-6 Serie A tersebut.

Fokus Liverpool cukup terbagi, karena laga malam tadi berselisih tiga hari dari jadwal melawan Crystal Palace di liga, Minggu (14/4/2024) besok. Maka dari itu Jurgen Klopp melakukan rotasi dengan tetap memakai pakem 4-3-3 gegenpressing andalannya.

Kelleher tetap menjadi andalan di bawah mistar, dengan dibantu kuartet Joe Gomez, Ibrahima Konate, Virgil van Dijk dan Kostas Tsimikas. Melihat nama-nama yang sangat berpengalaman, namun malam ini mereka tampak medioker dibandingkan ketika ada Conor Bradley dan Jarell Quansah disana.

Wataru Endo serta Alexis Mac Allister didampingi oleh Curtis Jones di lini tengah. Sementara untuk trio penyerang, Klopp memasang Harvey Elliott, Cody Gakpo dan Darwin Nunez.

Tim tamu menggunakan formasi 3-4-1-2 yang terlihat sudah sangat disiapkan oleh Gian Piero Gasperini. Ini terbukti dengan hanya ada satu pergantian pemain yang ia lakukan di sepanjang laga.

Juan Musso menjadi penjaga gawang utama menggeser Marco Carnesecchi yang sering jadi andalan di liga. Berat Djimsiti, Isak Hien dan Marten de Roon menjadi tiga tembok kokoh di belakang. Cukup menarik, karena De Roon berposisi asli sebagai pemain tengah.

Empat di tengah diisi oleh Matteo Rugeri, Mario Pasalic, Ederson dan Davide Zappacosta. Teun Koopmeiners yang diincar Liverpool musim depan, menjadi trequartista di belakang Charles De Katelaere bersama Gianluca Scamacca.

Handicap Atalanta di laga ini adalah hasil buruk di awal bulan April. Mereka kalah dua kali, yakni dari Fiorentina (0-1, Coppa Italia) dan Cagliari (1-2, Serie A). 

Jalannya Pertandingan dan Burn-out Liverpool

The Reds memulai laga dengan canggung, dan hampir dimanfaatkan Atalanta untuk cetak gol cepat. Beruntung bola sepakan Pasalic yang tinggal berhadapan melawan Kelleher, membentur kepala kiper Republik Irlandia tersebut.

Liverpool mulai memegang kendali permainan setelahnya, dengan peluang terbaik didapatkan Harvey Elliott. Tembakan melengkungnya masih membentur mistar dalam gawang Musso, dan bola kembali ke arena permainan sebelum diselamatkan oleh Isak Hien.

Atalanta cetak gol menit 38'! Davide Zappacosta lepas dari kawalan Tsimikas di sisi kanan. Dengan mudah ia berikan umpan tarik yang diselesaikan oleh Scamacca. Bola sebenarnya tidak keras, namun Kelleher kali ini buat kesalahan usai gagal menangkapnya. Ada keragu-raguan antara ia mau menangkap atau meninju bola.

Di babak kedua, Klopp segera memainkan Mohamed Salah, Andrew Robertson plus Dominik Szoboszlai untuk gantikan Elliott, Tsimikas dan Curtis Jones. Tampaknya manajer asal Jerman ini sadar ada koneksi yang hilang di antara timnya.

Terlihat lumayan berhasil dengan peluang Mohamed Salah di menit 55' masih bisa ditepis oleh Juan Musso. Publik Anfield punya semangat lagi bahwa timnya akan lakukan comeback, tetapi Atalanta tidak sama seperti yang Klopp pikirkan.

Mereka punya pemain kreatif seperti De Katelaere, yang mampu berikan umpan sempurna kepada Scamacca untuk gol kedua Atalanta! Pada menit 60', sisi kiri Liverpool kembali bocor. De Katelaere sukses berikan umpan silang pada Scamacca yang sama sekali tidak dijaga oleh Konate maupun Joe Gomez.

Benar-benar kesalahan elementer dari pertahanan The Reds! Ada saling tidak percaya di antara mereka sehingga ruang menjadi sangat terbuka bagi Scamacca cetak brace nya di laga ini.

Burn-out Liverpool benar-benar terlihat di menit 83'! Lima pemain The Reds hanya memperhatikan saat Scamacca melakukan tipuan seperti hendak menembak bola. Namun striker Italia ini ternyata melakukan umpan terobosan kepada Ederson yang terbebas dan hanya tinggal hadapi kiper Liverpool.

Sepakan pemain Brasil ini masih bisa diselamatkan oleh Kelleher, tetapi bola muntah tidak disia-siakan oleh Mario Pasalic untuk menutup malam tersuram Liverpool di Anfield musim ini.

Ada pemain sekaliber Van Dijk, Konate, Joe Gomez, Robertson dan Szoboszlai yang seharusnya bisa menjaga pergerakan tiga pemain La Dea yang berperan untuk gol tersebut. Tetapi semuanya melihat ke bola, yakin Scamacca akan menendangnya. Benar-benar pertahanan yang buruk bagi The Reds malam ini.

Lini depan bagaimana? Sama persis ketika hadapi Manchester United minggu lalu. Upaya yang berulang kali dilakukan, hanya sedikit yang tepat pada sasaran. Akurasi menjadi poin yang harus segera diperbaiki Klopp di sisa musim.

Tampaknya fans Liverpool akan lebih percaya dengan pertahanan muda-nya jika dibandingkan pemain kaliber Konate dan Joe Gomez. Ini harus menjadi atensi Klopp untuk segera mensinergikan bintang-bintang yang baru kembali dari cedera, untuk mempunyai ritme yang sama. Pergerakan Konate, Gomez juga Tsimikas terlihat sangat lambat.

Hasil Lain UEL, Kekalahan AC Milan dan Unbeaten Leverkusen

Di tiga partai perempatfinal UEL lainnya, ada kejutan yang terjadi di San Siro. AC Milan harus takluk dari AS Roma 0-1 lewat gol tunggal Gianluca Mancini. Menjadi kehebatan tersendiri bagi Daniele De Rossi, yang bisa tetap menjaga level tim yang musim lalu menjadi finalis ajang ini.

Sementara Bayer Leverkusen tak tertahankan oleh West Ham di Bay Arena. Skuad Xabi Alonso menang 2-0 via gol dari Jonas Hoffman dan striker yang baru comeback dari cedera, Victor Boniface. Dengan kembalinya Boniface, Alonso akan punya senjata utuh lagi untuk arungi sisa musim. Unbeaten season? Maybe Yes.

Laga di Portugal, gol Pierre Emerick-Aubameyang tidak mampu menolong kekalahan 1-2 Marseille dari tuan rumah Benfica. Rafa Silva dan Angel Di Maria berhasil cetak gol sebelumnya, membuat perjuangan wakil Prancis harus lebih berat di Velodrome minggu depan.

Demikian hasil lengkap perempatfinal UEL minggu ini, banyak pertandingan menarik lagi yang akan kita saksikan kedepannya.

Salam olahraga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun