Kedua, batik fleksibel. Ia bisa dipakai dalam berbagai suasana: formal maupun kasual, pesta maupun pertemuan santai. Inilah yang membuat batik diterima oleh berbagai kalangan, dari pelajar hingga pejabat.
Di sekolah-sekolah, batik dijadikan seragam resmi. Di kantor pemerintahan dan swasta, Jumat Batik menjadi tradisi nasional.Â
Di pasar, toko, hingga butik mewah, batik hadir dengan berbagai variasi.Â
Dari cap, tulis, hingga printing. Semua ini menunjukkan betapa batik telah menyatu dengan kehidupan sehari-hari rakyat Indonesia.
Peran Batik dalam perjalanan Bangsa
Batik memiliki peran penting dalam sejarah dan identitas bangsa Indonesia. Ia bukan sekadar kain, melainkan simbol perjuangan.
Pada masa penjajahan, batik menjadi media perlawanan budaya.Â
Motif-motif tertentu dibuat untuk menyamarkan pesan perlawanan, sekaligus menjaga jati diri bangsa agar tidak hilang ditelan kolonialisme.
Setelah kemerdekaan, batik tetap hadir sebagai identitas nasional. Presiden pertama Indonesia Soekarno, bahkan dikenal sebagai tokoh yang mempopulerkan batik sebagai busana resmi kenegaraan. Dilanjutkan pula dengan Presiden kedua, Soeharto.
Kini, batik dipakai oleh presiden, menteri, hingga masyarakat biasa dalam acara penting. Batik menjadi bahasa persatuan: siapa pun yang memakainya otomatis menunjukkan dirinya bagian dari bangsa Indonesia.
Batik dalam era modern
Meski lahir dari tradisi, batik tidak ketinggalan zaman. Para desainer muda terus menghadirkan inovasi, menggabungkan batik dengan tren fashion global.Â
Dari gaun elegan, kemeja stylish, hingga sneakers bermotif batik, semua menunjukkan bahwa batik mampu beradaptasi dengan modernitas.Â