Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mencari Kerja di Kota Tak Hanya Bermodal Nekat

6 Mei 2023   05:46 Diperbarui: 6 Mei 2023   10:07 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kota sebagai pusat pertumbuhan dan peluang kerja telah menarik banyak orang melakukan urbanisasi (dok foto: Thinkstock via kompas.com)

Kota memang memiliki daya tarik bagi banyak orang untuk mengadu nasib. Tak bisa dipungkiri bahwa di kota tersedia banyak peluang. Sebagai pusat pendidikan, teknologi informasi, basis  pemerintahan dan pusat bisnis. 

Daya tarik inilah yang senantiasa membuat orang melakukan urbanisasi. Datang dari desa untuk menjalankan berbagai aktifitas di kota. Diantaranya bersekolah dan mencari kerja.

Dua hal yang disebutkan terakhir, sekolah dan mencari kerja seringkali menjadi alasan utama kaum urban. Termasuk saya di era 1990-an. Datang ke kota untuk sekolah. Namun setelahnya, malah asyik mencari dan mendapatkan pekerjaan di Jakarta dulu, baru balik kampung. 

Datang untuk bersekolah, lebih mudah bagi seseorang dibandingkan dengan tujuan untuk mencari kerja. Sebab seorang anak sekolah, tentunya didukung kiriman uang dari orang tua untuk biaya hidup sehari-hari.

Para pencari kerja di sektor formal selalu membludak ketika dibuka rekrutmen (dok foto: kompas.id/Alif Ichwan)
Para pencari kerja di sektor formal selalu membludak ketika dibuka rekrutmen (dok foto: kompas.id/Alif Ichwan)

Kelompok urban yang datang khusus untuk mencari kerja itu berbeda dengan kelompok urban lainnya. Mereka harus membekali diri dengan ketrampilan agar mampu bersaing dengan para pencari kerja lainnya. Tak sekedar ilmu yang diperoleh di bangku sekolah. Tetapi memiliki ketrampilan, baik hard skill maupun soft skill. 

Pencari Kerja Harus Memiliki Hard Skill yang Mumpuni

Hard skill terkait dengan keahlian utama yang dibutuhkan untuk pekerjaan tertentu. Hard skill ini merupakan kemampuan individu yang dapat diukur, diuji dan dievaluasi. 

Biasanya, hard skill disyaratkan dalam berbagai mengumuman rekrutmen kerja. Misalnya, mencari seseorang untuk ditempatkan di bagian akuntan perusahaan.  

Sudah tentu yang dibutuhkan adalah seseorang yang memiliki kemampuan keuangan. Menghitung pajak, menguasai aplikasi menghitung dengan dengan komputer dan pandai mengoperasikan komputer. Intinya, menguasai dasar-dasar akuntansi, baik dari segi pengetahuan maupun penggunakan aplikasi yang ada. 

Seringkali perekrut  mensyaratkan pula pengalaman kerja untuk pekerjaan untuk menempati lowongan pekerjaan yang ada. Jika tak punya pengalaman, pencari kerja dapat pula menjelaskan kemampuan terbaiknya, termasuk menyebutkan pelatihan atau praktik yang pernah dilakukan terkait dengan syarat yang diminta tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun