Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Tabebuya Merambah Nusa Cendana

19 November 2022   11:17 Diperbarui: 19 November 2022   12:22 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kala Tabebuya kuning mekar di depan jalan Kampus Unimor, Kefamenanu (dok foto: Eradis Nafanu)

Bunga yang  mirip bunga Sakura di Jepang ini memang memiliki keunikan. Pohon ini memiliki daun yang lancip dan kaku, selain berdaun majemuk sederhana.

Setangkai daun Tabebuya tersusun oleh beberapa lembar daun dengan jumlah yang ganjil. Jika kita mengamati, ada yang tersusun dari 5 lembar. Namun mayoritasnya berjumlah 7 helai daun dalam satu tangkai.

Setangkai daun Tabebuya disusun oleh 5 atau 7 lembar daun, mayoritas 7 daun  (dok pribadi)
Setangkai daun Tabebuya disusun oleh 5 atau 7 lembar daun, mayoritas 7 daun  (dok pribadi)

Keunikan yang paling diburu untuk dikoleksi, atau sekedar mengambil foto diri adalah bunganya yang indah. Sekali mekar, bunga terlihat mendominasi pohon. Seolah-olah tak ada lagi bagian lain selain bunganya. Bayangkan, jika pohon-pohon tersebut ditanam berbaris, kiri dan kanan jalan raya. Saat mekar, tempatnya menjadi taman bunga nan indah.

Sekali mekar, ribuan bunga akan tersembul di semua ranting pohon Tabebuya. Namun ternyata bunganya tak bertahan lama. Selang beberapa hari kemudian, bunga nan indah ini akan gugur dan berserakan di tanah. 

Manfaat Tabebuya

Manfaat Tabebuya yang pertama, terkait dengan keindahan. Banyak orang menjadi nyaman dan merasa segar, ketika memandang mekarnya bunga Tabebuya.

Tabebuya warna kuning sedang mekar di pinggir jalan Kota Surabaya (dok foto: Pemkot Surabaya via travel.kompas.com)
Tabebuya warna kuning sedang mekar di pinggir jalan Kota Surabaya (dok foto: Pemkot Surabaya via travel.kompas.com)

Selain membuat adem, bunga Tabebuya ternyata dapat dibuat teh. Penulis artikel dailysia.com menyebutnya seperti teh lapacho. Bermanfaat untuk mengurangi penyakit seperti flu dan demam. Teh lapacho sendiri dikenal sebagai minuman eksotis nan unik, berasal dari suku Inca.

Tak hanya itu. Bunganya yang lagi mekar disinyalir mampu menyerap karbon, juga polusi yang dihasilkan oleh kendaraan di jalan. Tentunya, perlu penelitian yang lebih komprehensif mengenai dugaan ini. Terlepas dari itu, kehadiran Tabebuya ternyata menyulap jalan menjadi taman, bebas polusi, dan hati pun menjadi adem.

Bunga Tabebuya yang telah gugur, juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos bagi tanaman. Karena itu, sebaiknya jangan dibuang, atau dikirim ke TPA sampah tetapi dikumpulkan dan dijadikan kompos.

Bunga Tabebuya pun bermekaran di saat daunnya meranggas (dok foto: blog.tokotanaman.com)
Bunga Tabebuya pun bermekaran di saat daunnya meranggas (dok foto: blog.tokotanaman.com)

Mari bertanam dan nikmati hasilnya. Lingkungan menjadi lestari, manusia menjadi penikmat alam yang bertanggung jawab.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun