Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupku, kuhabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wedding Kiss, Perlukah Menjadi Bagian Acara Resepsi Pernikahan?

5 November 2022   08:49 Diperbarui: 5 November 2022   20:40 4998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wedding ceremony (dok foto: istockphoto.com)

Beberapa tahun belakangan ini, wedding Kiss menjadi salah satu bagian dari acara resepsi pernikahan pasangan muda-mudi. Ini di daratan Timor, Provinsi NTT. Tak hanya di kota, tetapi telah masuk hingga ke pelosok.

Entahlah, barangkali saya termasuk kelompok masyarakat jadul yang kurang mengikuti perkembangan zaman. Rasanya risih saja, ketika acara wedding kiss dipertontonkan di atas panggung resepsi dalam durasi yang cukup lama.

Tak hanya itu. Lighting, musik, dan semarak kembang api pun mengiringi momentum ciuman bibir dan bibir antara kedua pengantin di atas panggung wedding kiss. Lengkap dengan panduan dan celoteh MC yang pilihan kata-katanya lebih cocok untuk konsumsi orang dewasa.

Dan seluruh undangan pun bertepuk tangan, mengiringi aktifitas kedua pengantin melakukan ciuman pernikahan. Beberapa undangan, bahkan ikut memotret dengan HP atau menayangkan secara langsung momentum ini via media sosial miliknya.

Padahal, undangan yang hadir itu beragam. Termasuk dari segi umur bisa dilihat dengan jelas. Ada undangan yang membawa serta balita dan anak remajanya. Mereka, belum saatnya untuk menonton konten dewasa dalam acara resepsi itu. Juga mendengar ocehan MC yang nyeleneh terkait hubungan suami-isteri yang sifatnya sakral itu.

Momentum pernikahan tak selamanya harus cium bibir (dok foto: shutterstock)
Momentum pernikahan tak selamanya harus cium bibir (dok foto: shutterstock)

Menentukan Acara dan Memilih Vendor

Ada tiga hal yang bagi saya perlu dipikirkan lagi ketika pengantin ingin menggunakan vendor acara resepsi. Pengantin, tidak boleh menyerahkan sepenuhnya kepada vendor acara untuk mengatur jalannya acara resepsi, tetapi benar-benar membuat rancangan acara pernikahan. Termasuk hal apa saja yang tidak perlu dilakukan dalam acara resepsi tersebut.

Pertama, Perhatikan Bahwa Tamu Kita dari Berbagai Kalangan

Apabila resepsi dilakukan di rumah mempelai, maka haruslah dipastikan bahwa kepentingan seluruh undangan terpenuhi dengan baik. Jangan membuat tamu undangan kita tidak nyaman. Sebab kehadiran mereka, adalah suatu kehormatan besar untuk kita. Pastikan, semua tamu terlayani dengan baik.

Dari unsur makanan dan minuman, pastikan bahwa undangan yang tidak bisa mengkonsumsi makanan tertentu, baik karena agama maupun kesehatan, dapat mengambil bagian tanpa merasa khawatir tentang menu yang disajikan.

Kedua, Acara Harus Terkontrol

Sekalipun acara sering diserahkan kepada MC untuk merangkai kata berdasarkan konsep yang telah disodorkan pengantin, hendaknya pengantin atau orang yang dipercaya untuk  mengatur resepsi tetap mengontrol MC.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun